MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK
BUMI DAN ALAM SEMESTA MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA DI KELAS VI SD NEGERI KOTA BANGUN KEC. RANOMEETO
KABUPATEN KONAWE SELATAN
PROPOSAL
Oleh:
ASRIANI
A1B4 08 121
program
studi S1 PGSD INTEGRASI
fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan
univeRsitas
HALUOLEO
kendari
2011
HALAMAN PERSETUJUAN
Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing I dan Pembimbing II untuk
mengikuti ujian Seminar Hasil Penelitian pada Program Studi PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Haluoleo.
Kendari,
Mei 2011
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Amiruddin B., M.Kes
Dra. Dorce Banne Pabunga., M.Pd
NIP.19620307 198603 1
002
NIP.19580118 1988403 2 011
Mengetahui,
a.n Dekan
FKIP
Ketua
Jurusan Ilmu pendidikan
Drs.
La Anse, S.Pd., M.Pd
NIP.
19561231 198503 1 019
ABSTRAK
Asriani ( 2001 ), Tujuan penelitian : Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Bumi Dan Alam Semesta Melalui penggunaan Media
Di Kelas VI SD Negeri Kota Bangun Kec. Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas (classroom
action research). Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah apakah hasil
belajar siswa pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta dapat ditingkatkan
melalui media di kelas VI SD Negeri Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten
Konawe Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil
belajar siswa pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta dapat ditingkatkan
melalui penggunaan media di kelas VI SD Negeri Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto
Kabupaten Konawe Selatan. Manfaat penelitian ini adalah: (1) Bagi siswa, dapat membantu siswa dalam
meningkatkan hasil belajarnya pada materi pokok Bumi dan
Alam Semesta; (2) Bagi guru,
dapat mengembangkan keterampilan mengajar melalui media di dalam proses
pembelajaran; (3) Bagi sekolah, dapat menjadi bahan masukan dalam rangka
perbaikan kualitas pembelajaran di sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa mengalami peningkatan dari tiap siklusnya. Berdasarkan
hasil tes tindakan siklus I diperoleh bahwa hasil belajar IPA siswa kelas VI SD
Negeri Kota Bangun adalah sebesar 73,68% atau sebanyak 14 siswa yang memperoleh
nilai > 70 dengan nilai rata-rata 68,63 sedangkan hasil tes siklus II
diperoleh bahwa hasil belajar IPA siswa kelas VI SD Negeri Kota Bangun adalah
sebesar 94,73% atau sebanyak 18 siswa yang memperoleh nilai > 70
dengan nilai rata-rata 74,10. Berdasarkan indikator kinerja, disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta dapat ditingkatkan
melalui media di kelas VI SD Negeri Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten
Konawe Selatan.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ’alamin. Segala puji dan
syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Azza wa jalla atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan laporan hasil penelitian
ini dapat terselesaikan dengan baik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Haluoleo.
Penulisan laporan hasil penelitian ini
merupakan bukti telah dilaksanakannya penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Bumi
Dan Alam Semesta Melalui Media Di Kelas VI SD Negeri Kota Bangun Kec. Ranomeeto
Kabupaten Konawe Selatan”.
Penulis menyadari bahwa seluruh rangkaian
kegiatan penelitian mulai dari tahap penyusunan proposal hingga penyelesaian
penyusunan hasil penelitian ini senantiasa mendapat bantuan dan petunjuk dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada Drs. Amirudin B.,
M.Kes selaku
pembimbing I dan Dra. Dorce Banne
Pabunga., M.Pd, selaku pembimbing II atas segala waktu
yang diluangkan untuk membimbing dan memberikan arahan-arahan kepada penulis
hingga selesainya laporan hasil penelitian ini.
Ucapan terima kasih juga penulis haturkan
kepada berbagai pihak yang langsung maupun tidak langsung membantu penulis
terutama kepada:
1. Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.S. selaku Rektor Universitas Haluoleo
2. Dr. H. Barlian, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Haluoleo.
3. Drs. La Anse, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.
4. Dra. Dorce Banne Pabunga, M.Pd selaku ketua Program Studi PGSD.
5. Dosen serta staf administrasi dalam lingkungan FKIP Universitas
Haluoleo.
6. Dewan guru SD Negeri Kota Bangun yang turut membantu dalam
pelaksanaan penelitian ini.
7. Sahabat-sahabatku: Andi Rismawati, Reski Fitriyanti, Misra, Masni,
Syamsidar dan Sumarni yang telah memberikan motivasi.
8. Saudara-saudaraku: Sunarsih dan Yuliana yang telah memberikan motivasi dan do’anya sehingga penyusunan hasil
penelitian ini terselesaikan dengan baik.
Terkhusus tulisan ini penulis persembahkan
sebagai tanda bukti kesyukuran kepada Allah Azza Wajalla dalam menuntut ilmu
dan ungkapan rasa sayang yang tak terhingga kepada ayah dan bunda tercinta Syarifuddin dan Rasiah yang senantiasa memberikan inspirasi, semangat, motivasi dan
do’anya yang begitu berarti dalam penyusunan hasil penelitian ini.
Semoga Allah SWT membalas budi baik dari
semua pihak yang telah turut membantu penulis dan semoga laporan hasil
penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Kendari, Mei 2011
Penulis
Daftar
isi
Halaman Judul ........................................................................................ i
Halaman peRSETUJUan ......................................................................... ii
Abstrak......................................................................................................... iii
Kata pengantar....................................................................................... iv
Daftar isi .................................................................................................... v
daftar lampiran..................................................................................... vii
BAB I Pendahuluan
A.
Latar Belakang .......................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ...................................................................... 3
C.
Tujuan Penelitian ……............................................................. 3
D.
Manfaat Penelitian ..................................................................... 3
BAB II Kajian
Pustaka
- Kajian Teori
1. Belajar dan Pembelajaran ...................................................... 4
2. Hasil Belajar IPA.................................................................... 7
3. Media Pembelajaran............................................................... 9
4. Konsep Pembelajaran Materi Pokok
Bumi dan Alam Semesta........................................................ 16
- Hasil Penelitian Relevan............................................................. 18
- Kerangka Berpikir...................................................................... 18
- Hipotesis Tindakan..................................................................... 19
bab iii METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian........................................................................... 20
B.
Setting Penelitian ....................................................................... 20
C.
Faktor yang di Teliti................................................................... 20
D.
Prosedur Penelitian .................................................................... 21
E.
Data dan Sumber Data............................................................... 23
F.
Teknik Pengumpulan dan Analisis
Data..................................... 23
G.
Siklus Penelitian Kelas............................................................... 25
H.
Indikator Kinerja ....................................................................... 25
BAB iv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Penelitian........................................................................... 26
B.
Pembahasan
............................................................................... 41
BAB V Penutup
A. Kesimpulan................................................................................. 47
B. Saran........................................................................................... 47
Daftar pustaka ....................................................................................... 48
daftar
lampiran
No. Judul Lampiran
Halaman
1. ..... Jadwal Penelitian...................................................................................... 46
2. ..... Rencana Perbaikan
Pembelajaran (RPP) Siklus I...................................... 50
3. ..... Rencana Perbaikan
Pembelajaran (RPP) Siklus II.................................... 52
4.
. Lembar
Observasi Guru Pada Proses Pembelajaran Siklus I
......... Pertemuan Pertama................................................................................... 56
5.
Lembar Observasi Siswa Pada Proses Pembelajaran
Siklus I
Pertemuan Pertama................................................................................... 59
6. ..... Lembar Observasi
Guru Pada Proses Pembelajaran Siklus I
......... Pertemuan Kedua...................................................................................... 62
7.
Lembar Observasi Siswa Pada Proses Pembelajaran
Siklus I
......... Pertemuan Kedua...................................................................................... 64
8.
Analisis Aktifitas Siswa Selama Pembelajaran Siklus
I ........................... 67
9.
. Lembar
Observasi Guru Pada Proses Pembelajaran Siklus II
......... Pertemuan Pertama................................................................................... 69
10.
Lembar Observasi Siswa Pada Proses Pembelajaran
Siklus II
Pertemuan Pertama................................................................................... 71
11. ... Lembar Observasi
Guru Pada Proses Pembelajaran Siklus II
......... Pertemuan Kedua...................................................................................... 74
12.
Lembar Observasi Siswa Pada Proses Pembelajaran
Siklus II
......... Pertemuan Kedua...................................................................................... 76
13.
Analisis Aktifitas Siswa Selama Pembelajaran Siklus
II .......................... 79
14. ... Hasil Tes Awal Siswa Kelas IV SD Negeri 14
Kendari........................... 81
15. ... Hasil Tes Siklus I Siswa Kelas IV SD Negeri
14 Kendari....................... 82
16. ... Hasil Tes Siklus II Siswa Kelas IV SD Negeri
14 Kendari...................... 83
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan, guru sebagai salah satu pihak yang
bertanggung jawab dalam proses belajar mengajar dituntut harus dapat
mempersiapkan kegiatan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien, dimana
salah satu faktor yang sangat mendukung keberhasilan guru dalam mengelola
pembelajaran adalah kemampuan guru dalam menguasai dan menerapkan model
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
Namun
sampai kini masalah pendidikan tampaknya belum dapat dipecahkan. Misalnya dalam
pembelajaran IPA, kemampuan siswa untuk mandiri belum bisa terwujud sehingga
prakarsa siswa untuk memulai sesuatu dan memecahkan masalah sendiri belum
tampak dalam proses belajar mengajar. Untuk itu dibutuhkan media pembelajaran
sebagai alat bantu agar siswa dapat memahami pelajaran yang diberikan oleh
guru.
Mata pelajaran IPA merupakan salah
satu mata pelajaran di sekolah yang masih dianggap sulit dipahami bagi siswa
untuk mempelajarinya. Kondisi yang demikian ini akan berimplikasi terhadap
sulitnya siswa memahami setiap materi pelajaran yang diberikan oleh guru
sehingga bermuara pada pencapaian hasil belajar siswa yang masih tetap rendah.
Kondisi yang sama juga dialami
siswa di SD Negeri Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto
Kabupaten Konawe Selatan. Berdasarkan
hasil observasi awal di kelas VI menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil
belajar IPA semester genap 2009/2010 tergolong rendah yaitu 68,20. Hal ini belum
mencapai Standar Ketuntasan Minimal (SKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu
nilai 70,00. Salah satu faktor penyebabnya yaitu guru
dalam membawakan materi pelajaran masih sebatas menggunakan pengajaran konvensional
dan diskusi kelompok tanpa menggunakan media sehingga keterlaksanaannya belum
maksimal. Dalam pembelajaran IPA, beberapa materi pelajaran tidak akan berjalan
tanpa bantuan media pembelajaran seperti gambar atau globe.
Media atau peragaan digunakan untuk
memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya
suatu proses pembentukan tertentu pada siswa. Untuk itu, pemilihan media yang
baik akan mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga
mendorong siswa untuk melakukan praktek-praktek dengan benar sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai yang pada akhirnya siswa mampu meningkatkan hasil
belajarnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka
peneliti tertarik mengadakan
suatu penelitian dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Bumi dan
Alam Semesta dengan menggunakan media di kelas VI SD Negeri Kota Bangun
Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah
hasil belajar siswa pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta dapat ditingkatkan melalui
penggunaan media di kelas VI SD Negeri Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto
Kabupaten Konawe Selatan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta kelas VI SD Negeri Kota Bangun
Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa, dapat membantu siswa dalam meningkatkan
hasil belajarnya pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta.
2.
Bagi guru,
dapat mengembangkan keterampilan mengajar melalui media di dalam proses
pembelajaran.
3.
Bagi
sekolah, dapat menjadi bahan masukan dalam rangka perbaikan kualitas
pembelajaran di sekolah.
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian
Teori
1. Belajar dan
Pembelajaran
Dalam aktifitas sehari-hari tidak
pernah lepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan
aktifitas sendiri, maupun didalam suatu kelompok. Menurut analisis penulis,
Belajar merupakan proses yang aktif untuk memahami hal-hal baru dengan pengetahuan
yang kita miliki. Di sini terjadi penyesuaian dari pengetahuan yang sudah kita
miliki dengan pengetahuan baru. Sebagaimana dikatakan bahwa belajar pada
dasarnya adalah suatu proses perubahan manusia. Dalam ilmu psikologi, proses
belajar berarti cara-cara atau langkah-langkah (manners or operation) khusus yang dengannya beberapa perubahan
ditimbulkan hingga tercapai tujuan tertentu. Dalam pengertian tersebut tahapan
perubahan dapat diartikan sepadan dengan proses. Jadi proses belajar adalah
tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam
diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah
yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya.
Berdasarkan uraian tersebut di atas
dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu usaha sadar yang
dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah lakunya baik melalui latihan
dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor untuk
memperoleh tujuan tertentu. Ada beberapa pendapat para ahli lainnya seputar
pengertian belajar, adapun pengertian belajar menurut para ahli adalah :
a)
A. De Block dalam Angkowo (2007:49) belajar adalah
Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman.
b)
Winkel dalam Angkowo (2007:50) belajar
adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.
c)
Robert M Gagne dalam Angkowo (2007:51)
belajar adalah
suatu aktifitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman.
Pembelajaran
adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Adapun pengertian pembelajaran menurut para ahli
adalah :
a)
Duffy dan Roehler (www.google.com). Pembelajaran
adalah suatu usaha yang sengaja
melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk
mencapai tujuan kurikulum.
b)
Gagne dan Briggs (www.google.com). Mengartikan instruction atau pembelajaran ini adalah
suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi
serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk
mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.
Menurut Jean peaget dalam Sumardi (2009:16)
berpendapat bahwa dalam memberikan pembelajaran kepada siswa maka guru harus
memperhatikan tingkat perkembangan berpikir siswa tersebut. Peaget juga membagi
empat tahapan kemampuan berpikir siswa,
yaitu tahap sensorik (dari lahir sampai usia 2 tahun), tahap operasional awal
(usia 2 sampai 7 tahun), tahap operasional/operasi konkret (usia 7 sampai 11
atau 12 tahun) dan tahap operasional formal (usia 11 tahun ke atas)
Dalam proses belajar terdapat komponen pendukung yang
dapat mendorong tercapainya tujuan utama dari proses pembelajaran yang ditandai
dengan adanya perubahan perilaku. Proses belajar dapat terjadi baik secara
alamiah maupun direkayasa. Proses belajar secara alamiah biasanya terjadi pada
kegiatan yang umumya dilakukan oleh setiap orang dan kegiatan belajar ini tidak
direncanakan. Sedangkan proses belajar yang direkayasa merupakan proses belajar
yang memiliki sistematika yang jelas dan telah direncanakan sebelumnya guna
mencapai tujuan yang diinginkan. Mengembangkan kegiatan pembelajaran, harus
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar pada peserta didik. Pengalaman
belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran
yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.
Oleh karena itu kegiatan pembelajaran disusun untuk
memberikan bantuan kepada pengajar, khususnya siswa agar dapat melaksanakan
proses pembelajaran secara professional. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian
kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar.
2. Hasil Belajar
IPA
Hasil belajar merupakan kemampuan
yang diperoleh siswa melalui kegiatan belajar. Hasil belajar yang berkualitas
dapat diketahui apabila dalam diri individu terjadi suatu perubahan perilaku ke
arah yang lebih baik atau sesuai dengan tujuan pembelajaran. Menurut Ahiri
(2008:2-5) hasil belajar dibagi menjadi tiga macam hasil belajar yaitu : (a)
Keterampilan dan kebiasaan; (b) Pengetahuan dan pengertian; (c) Sikap dan
cita-cita, yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada
kurikulum sekolah, Sedangkan menurut Reigeluth dalam Ahiri (2008:4) mengatakan
bahwa hasil belajar dapat diukur dari tinggi rendahnya kemampuan belajar
seseorang yang ditunjukkan oleh adanya perubahan perilaku sebagai hasil
pengalaman.
Bloom dalam Ahiri (2008:5-7)
mengelompokkan hasil belajar atas 3 aspek, yaitu:
a) Aspek
kognitif berhubungan dengan perubahan pengetahuan.
b) Aspek
afektif berhubungan dengan perkembangan atau perubahan sikap.
c) Aspek
psikomotor berhubungan dengan penguasaan keterampilan motorik.
Aspek kognitif memfokuskan pada
kemampuan berpikir, mengingat, dan memecahkan masalah, pada aspek afektif
berkaitan dengan nilai dan sikap, minat dan apresiasi. Sedangkan aspek
psikomotor berkaitan dengan belajar yang dimiliki siswa meliputi cara-cara yang
berkaitan dengan mengikuti mata
pelajaran, mengerjakan tugas, membaca buku, belajar kelompok, mempersiapkan
ujian, menindak lanjuti hasil ujian, mencari sumber belajar, kondisi pribadi
siswa yang meliputi kesehatan, kecerdasan, sikap, dan cita-cita.
Ada pun faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu :
a)
Faktor Internal (dari dalam
individu yang belajar).
Faktor yang mempengaruhi
kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari dalam individu yang
belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor
psikologis, antara lain yaitu: motivasi,
perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya.
b)
Faktor Eksternal (dari luar individu
yang belajar).
Pencapaian tujuan belajar
perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini akan
berkaitan dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah
mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan
sikap (Angkowo, 2007:51).
Hasil belajar IPA siswa merupakan
suatu perubahan yang terjadi dalam diri siswa setelah melakukan suatu proses
belajar IPA Berdasarkan
penilaian yang dilaksanakan guru di sekolah, maka hasil belajar IPA siswa
dituangkan atau diwujudkan dalam bentuk angka (kuantitatif) dan pernyataan
verbal (kualitatif). Hasil belajar yang dituangkan dalam bentuk angka misalnya
10, 9, 8, dan seterusnya. Sedangkan hasil belajar yang dituangkan dalam bentuk
pernyataan verbal misalnya, baik sekali, baik, sedang, kurang, dan sebagainya (Djuwairiyah, 2007:16).
3. Media Pembelajaran
Kata media berasal dar bahasa
latin medius yang secara harfiah
berarti ‘tengah’, atau ‘pengantar‘ mengatakan bahwa media apabila dipahami secara
garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam
pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara
lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
mengungkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2002:3).
Menurut
Angkowo (2007:27) media adalah sebuah alat yang mempunyai
fungsi menyampaikan pesan pembelajaran. Pemakaian media dalam proses pembelajaran akan dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi belajar dan bahkan
membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Memanfaatkan media secara tepat dan
bervariasi akan dapat mengurangi sikap pasif siswa.
Menurut (Arsyad, 2002:2) guru
harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran,
yang meliputi:
a) Media
sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar;
b) Fungsi
media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan;
c) Seluk-beluk
proses belajar;
d) Hubungan
antara metode mengajar dan media pendidikan;
e) Nilai
atau manfaat penggunaan media pendidikan dalam pengajaran;
f) Pemilihan
dan penggunaan media pendidikan;
g) Berbagai
jenis alat dan teknik media pendidikan;
h) Media
pendidikan dalam seriap mata pelajaran;
i) Usaha
inovasi dalam media pendidikan.
Umumnya
para ahli memiliki persamaan pendapat bahwa belajar IPA adalah mempelajari
tentang fenomena alam. Fenomena alam ini umumnya telah ada dalam pemikirian
siswa selama dia berinetraksi dengan lingkungan. Sehingga mereka sesungguhnya
telah memiliki pemahaman konsep sendiri tentang semua fenomena alam ini, namun
belum tentu sama dengan pemahamn konsep para ilmuwan, ini sering disebut
sebagai miskonsepsi. Media pembelajaran bias berperan sebagai salah satu alat
yang menjembatani antara konsepsi yang telah dimiliki siswa dan konsep baru /
konsep para ilmuwan yang dipelajarinya melalui model pembelajaran konstruktivis.
Guru penganut paham konstruktivis akan meningggalkan metode ceramah, dan
beralih pada metode yang dapat mengaktifkan siswa untuk memperoleh pengetahuan
atau informasi sendiri. Hal ini hanya dapat terlakasana dengan baik bila
tersedia media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa (Majid, 2007:12).
Media
pembelajaran yang dikemas dengan baik dapat menarik perhatian siswa dan
memotivasi siswa untuk belajar serta mengingatkan kembali akan pengetahuan dan
keterampilan yang sudah dipelajari. Media pembelajaranpun dapat menghubungkan
kembali antara konsep-konsep yang sudah diketahui dengan konsep-konsep yang
akan dipelajari. Dengan demikian keberadaan media pembelajaran berfungsi
sebagai alat bantu maupun media pengajaran dapat bermanfaat bagi siswa untuk
memperoleh informasi dan memperjelas informasi. Belajar tidak selamanya
bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya.
Bahkan dalam realitasnya seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat
komplek, maya dan berada di balik realitas. Oleh karena itu, media mempunyai
andil untuk menjelaskan sesuatu yang bersifat abstrak. Ketidakjelasan atau
kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan media yang dapat mewakili kekurangan
guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran.
Peran
media menjadi tidak jelas ketika media yang digunakan tidak sejalan tujuan
pembelajaran yang dibuat atau dirumuskan oleh guru. Oleh karenanya tujuan
pembelajaran harus menjadi ukuran untuk menentukan media apa yang paling cocok
digunakan dalam proses pembelajaran di kelas.
Dalam
proses pembelajaran, fungsi media menurut Sudjana dalam Majid (2007:14) adalah sebagai berikut:
a)
Pengguna media dalam proses belajar
mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri
sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
b)
Penggunaan media pembelajaran merupakan
bagian yang integral dari keseluruha situasi mengajar. Ini berarti behwa media
pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru.
c)
Media dalam pengajaran, penggunaannya
bersifat integral dengan tujuan dan isi pelajaran.
d)
Pengguna media dalam pembelajaran bukan
semat-mata sebagai alat hiburan yang digunakan hanya sekedar melengkapi proses
belajar mengajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
e)
Penggunaan media pembelajaran lebih
diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam
menangkap pengertian yang diberikan guru.
f)
Penggunaan media pembelajaran diutamakan
untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Ketika
fungsi media pengajaran itu diaplikasikan alam proses belajar mengajar, maka
peranannya sebagai berikut:
a)
Media yang digunakan guru sebagai
penjelas dari keteragan terhadap suatu bahan yang guru berikan di dalam kelas.
b)
Media dapat memunculkan permasalahan
untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses
pembelajaran, paling tidak guru dapat memperoleh media sebagai sumber
pertanyaan atau stimulasi belajar bagi siswa.
c)
Media sebagai sumber belajar siswa,
media sebagai bahan konkrit berisikan bahan yang harus dipelajari oleh siswa,
baik individual ataupun kelompok.
Kekonkritan
sifat media sangat membantu guru pada saat mengajar IPA di kelas. Penggunaan
media dalam pembelajaran menurut Faturochman dalam Majid (2007:15) adalah sebagai berikut:
a)
Menarik perhatian siswa
b)
Membantu mempecepat pemahaman dalam proses
pembelajaran
c)
Memperjelas penyajian pesan agar tidak
bersifat verbalitis
d)
Mengatasi keterlibatan ruang
e)
Pebelajaran lebih komunikatif dan
produktif
f)
Waktu pembelajaran bisa dikondisikan
g)
Menghilangkan kebosanan siswa dalam
belajar
h)
Meningkatkan motivasi siswa dalam
mempelajari sesuatu dan menimbulkan gairah belajar
i)
Meningkatkan kadar keaktifan dan
keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Memperhatikan
penjelasan tadi, bagaimanapun guru harus memiliki pemahaman terhadap media, dan
dapat memanfaatkannya secara tepat. Oleh karena itu, guru perlu menentukan
media secara terencana, efektif, efisien juga sesuai dengan kebutuhan siswa dan
bahan ajar yang akan diberikan di sekolah. Prinsip pemilihan media pembelajaran
yang akan digunakan di sekolah, hendaknya memperhatikan hal berikut ini
sebagaiman dikemukakan oleh Sudjana dalam
Majid(2007:17) :
a)
Menentukan jenis media dengan tepat,
artinya guru harus dapat memilih media manakah yang sesuai dengan tujuan dan
bahan pelajaran yang akan diajarkan
b)
Menentukan atau mempertimbangkn subyek
dengn tepat, artinya perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai
dengan tingkat kematangan atau kemampa siswa.
c)
Menyajikan media dengan tepat, artinya
teknik dan metode penggunaan media dalam pembelajaran harus disesuiakan dengan
tujuan, bahan, metode, waktu dan sarana pendukung lainnya.
d)
Menempatkan atau memperlihatkan media
pada waktu, tempat dan situasi yang tepat, artinya kapan dan dalam situasi
bagaimana media pembelajaran itu digunakan, agar penggunaan media itu memiliki
pengaruh dan tujuan yang jelas.
Media
pembelajaran IPA merupakan alat yang sangat dibutuhkan oleh guru IPA untuk
membantu siswa dalam memahami suatu konsep ketika belajar IPA, terutama media
yang dapat dioperasionalkan sendiri oleh siswa. Sebagai alat bantu, keefektifan
dalam penggunaan media itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan guru dalam
menggunakan dan memfasilitasi media itu sendiri. Media pembelajaran digunakan
untuk menggantikan sebagian besar peran guru sebagai pemberi informasi atau
pemberi materi pelajaran. Jadi secara umum media pembelajaran yang digunakan
dalam proses pembelajaran IPA berfungsi untuk :
a)
Alat bantu untuk mewujudkan situasi
belajar dan mengajar yang efektif.
b)
Bagian integral dari keseluruhan situasi
mengajar.
c)
Meletakan dasar-dasar yang konkrit dan
konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat
verbalisme.
d)
Membangkitkan motivasi belajar siswa.
Media pebelajaran
yang dapat digunakan guru untuk membantu membelajarkan siswa
dalam belajar IPA adalah:
1.
Globe atau bola dunia yaitu sejenis
peta. Pada globe terdapat pembagian lautan dan daratan serta dapat diputarkan
seperti bumi. Globe sering digunakan untuk membantu siswa dalam belajar Ilmu
Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA) seperti letak suatu tempat di bumi,
gerhana matahari maupun bulan.
2.
Media gambar adalah salah satu cara
membangkitkan motivasi siswa. Media gambar (visual) memegang peran yang sangat
penting dalam proses belajar. Media gambar dapat memperlancar pemahaman dan
memperkuat ingatan. Media gambar juga dapat menumbuhkan minat siswa dan
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Menurut Arsyad
(2002 : 91-92 ) bentuk media visual bisa berupa:
a)
Gambar representasi seperti gambar,
lukisan, atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya sesuatu benda;
b)
Diagram yang melukiskan
hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur materi;
c)
Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan
ruang antara unsur-unsur dalam isi materi;
d)
Grafik seperti tabel, grafik, chart
(bagan) yang menyajikan gambaran/ kecenderungan data atau angka-angka.
Setiap media pembelajaran
memiliki keunggulan masing-masing, maka dari itulah guru diharapkan dapat
memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan pembelajaran. Dengan
harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian
tujuan pembelajaran.
4. Konsep
Pembelajaran Materi pokok Bumi dan Alam Semesta
Menurut Danielson dalam Sumardi
(2009:132) mengemukakan bahwa tata surya terdiri atas matahari, planet-planet
dan satelitnya, meteoroid, komet, dan debu-debu planet. Planet-planet itu
adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus,
Pluto.
Bumi melakukan berbagai macam
gerakan, yaitu gerak-gerak rotasi, revolusi, presesi, dan nutasi. Akibat rotasi
bumi antara lain gerak semu harian benda-benda langit, bumi pepat pada kedua
kutubnya, pergantian siang dan malam, dan pembagian daerah waktu. Kita mengenal
tiga daerah waktu di Indonesia, yaitu Waktu Indonesia Barat, Waktu Indonesia
Tengah, Waktu Indonesia Timur.
Sumber daya alam terdiri dari yang
dapat diperbaharui (yaitu: tanah dan air) serta sumber daya alam yang tidak
dapt diperbaharui (yaitu: mineral, batubara, minyak bumi dan gas alam).
Cara-cara pengendalian erosi antara lain
pembajakan minimum, pertanian kontur, penanaman dalam barisan, terasering,
reklamasi selokan liar, dan lajur pelindung. Cara-cara mencegah penurunan hara
antara lain penggunan organik, penggunaan pupuk buatan, dan penanaman bergilir
(Sumardi, 2009:125).
Selanjutnya Danielson dalam Sumardi
(2009:130) menjelaskan bahwa kedudukan bulan terhadap matahari dan bumi
mengakibatkan adanya fase-fase bulan selama bulan mengelilingi bumi. Pada saat
fase bulan baru mungkin terjadi gerhana matahari, sedangkan pada fase bulan
purnama mungkin terjadi gerhana bulan. Gerhana tidak terjadi setiap bulan
karena bidang edar bulan membentuk sudut kira-kira 5 terhadap bidang ekliptika.
Gaya gravitasi bulan dan matahari
terhadap bumi menimbulkan pasang surut air laut. Ketika bulan berada pada fase
baru atau fase purnama terjadilah pasang purnama. Ketika bulan beradqa pada
fase kurter terjadilah pasang perbani.
Sebagian besar planet mempunyai
satelit; hanya merkurius dan venus yang tidak mempunyai satelit. Saat ini ada
tiga planet yang ditemukan memilki cincin, yaitu Jupiter, Saturnus, dan Uranus.
Asteroid diketemukan berdasarkan
hukum Bode, perhitungan metematika dan pengamatan. Sebagian besar asteroid
mempunyai lintasan di antara lintasan Mars dan lintasan Jupiter. Komet adalah
anggota tata surya yang muncul dalam tata surya secara periodik. Komet terdiri
dari inti, koma, ekor, dan awan sferis hidrogen. Sedangkan dalam astronomi
dibedakan pengertian meteorid, meteor, dan meteorit. Meteor merupakan bendanya,
meteor adalah peristiwa berkelibatnya cahaya karena meteorid terbakar ketika
memasuki atsmosfer bumi. Sedangkan sisa meteorid yang tidak habis terbakar dan
jatuh di bumi disebut meteorid (Hartman dalam Sumardi, 2009:128).
B.
Hasil Penelitian Relevan
Terdapat beberapa penelitian yang
relevan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1.
Penelitian yang dilakukan oleh Jamriah tahun
2010 yang menyimpukan bahwa melalui metode demonstrasi dengan media gambar pada
siswa kelas VI SD Negeri 2 Baruga Kota Kendari meningkatkan hasil belajar IPA.
2.
Penelitian yang dilakukan oleh I Made
Surianta tahun 2009 yang menyimpukan bahwa melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan media VCD dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa
kelas V SD Negeri 1 Banjarangkan.
C.
Kerangka Berpikir
Upaya untuk melakukan perbaikan dalam
proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan berbagai macam cara salah satunya
adalah dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan menggunakan
media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan kondisi siswa.
Dalam proses pembelajaran, dua unsur
yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek
saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang
sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus
diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas
dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung.
Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media
pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,
kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Media
atau peragaan digunakan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada
siswa. Untuk itu, pemilihan media yang baik pada pembelajaran akan
mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong
siswa untuk melakukan praktek-praktek dengan benar.
Dengan
demikian, dalam proses pembelajaran IPA, guru mempunyai tugas
untuk memilih media yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya
tujuan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan tinjauan pustaka, maka hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah hasil
belajar siswa pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta dapat ditingkatkan
melalui media di kelas VI SD Negeri Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten
Konawe Selatan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis
Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan
metode penelitian tindakan kelas (classroom
action research), yang disingkat
PTK yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana
tindakan yang tepat untuk meningkatkan keaktifan siswa. Sehingga penelitian ini
difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan keaktifan
siswa dalam mempelajari materi pokok Bumi dan Alam Semesta.
B. Setting
Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011 di kelas VI SD
Negeri Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan dengan jumlah
siswa 19 orang yang terdiri dari 9 laki-laki dan 10 perempuan.
C. Faktor
yang Diteliti
Untuk menjawab permasalahan yang
telah dikemukakan di atas, ada beberapa faktor yang ingin diteliti. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai
berikut:
1.
Faktor siswa: untuk melihat hasil
belajar siswa dalam mempelajari materi
pokok Bumi dan Alam Semesta.
2.
Faktor guru: untuk melihat bagaimana
teknik guru menggunakan media dalam pembelajaran.
D. Prosedur
Penelitian
Prosedur
penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus. Siklus I terdiri dari dua
kali pertemuan dan siklus II juga terdiri dari dua kali pertemuan. Tiap siklus dilaksanakan
sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai seperti apa yang telah didesain
dalam faktor yang diselidiki. Untuk dapat mengetahui hasil belajar siswa
sebelum diberikan tindakan, terlebih dahulu diberikan tes awal sebagai bahan
acuan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa.
Dari
hasil observasi maka pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti
prosedur berikut: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan
evaluasi, (4) refleksi.
Secara
rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dijabarkan sebagai berikut:
Pada siklus I
kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan;
kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu:
a. Membuat
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) siklus I.
b. Membuat
lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas dengan
menggunakan media diaplikasikan.
c. Menyiapkan
alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka membantu siswa memahami
konsep-konsep IPA khususnya pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta dengan
baik.
d. Mendesain
alat evaluasi untuk melihat apakah materi IPA khususnya pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta telah dikuasai siswa.
e. Menyiapkan
jurnal.
2) Pelaksanaan
tindakan; kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario
pembelajaran yang telah dibuat.
3) Observasi
dan evaluasi; pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dan melakukan evaluasi.
4) Refleksi;
hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi dikumpulkan serta dianalisis
dalam tahap ini kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang terjadi
pada siklus akan diperbaiki pada siklus berikutnya.
Pada
siklus II kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1)
Perencanaan; kegiatan pada tahap ini
meliputi:
a. Menetapkan,
merumuskan kenggulan dan kelemahan yang ditemukan pada siklus I.
b. Membuat
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan pada siklus II.
c. Menyiapkan
lembar kerja siswa (LKS).
d. Menyusun
alat evaluasi berupa tes hasil belajar, lembar observasi aktivitas siswa pada
proses pembelajaran dan lembar observasi kemampuan pengelolaan pengajaran guru
dalam menerapkan metode demonstrasi dengan menggunakan media.
2) Pelaksanaan
tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap
ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah dibuat.
3)
Observasi dan evaluasi
Pada tahap ini dilaksanakan
observasi terhadap pelaksanaan tindakan dan melakukan evaluasi.
4)
Refleksi
Hasil yang diperoleh dari tahap
observasi dan evaluasi dikumpulkan serta dianalisis dalam tahap ini untuk
mengetahui apakah kegiatan yang telah direncanakan telah terlaksana dengan
baik. Selain itu, kegiatan refleksi ini juga bertujuan untuk menganalisis data
pada akhir siklus.
E. Data
dan Sumber Data
1. Jenis
data: jenis data yang didapatkan adalah data kualitatif dan data kuantitatif,
melalui lembar observasi, tes hasil belajar dan jurnal.
2. Sumber
data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru.
F.
Teknik
Pengambilan dan Analisis Data
1.
Teknik Pengumpulan Data
a. Data
tentang proses pelaksanaan penggunaan media diambil dengan menggunakan lembar observasi.
b. Data
tentang hasil belajar siswa diambil dengan menggunakan tes hasil belajar.
c. Data
tentang refleksi diri diambil dengan menggunakan jurnal.
2.
Teknik Analisis Data
Adapun langkah dalam menganalisa
hasil belajar siswa sebagai berikut:
a.
Membuat tabulasi data.
b.
Menentukan hasil belajar siswa dengan
rumus:
x 100
c.
Menentukan nilai minimum dan nilai
maksimum.
d.
Menentukan nilai rata-rata hasil belajar
menggunakan rumus:
Nilai rata-rata
Ketuntasan hasil belajar siswa telah tercapai bila
minamal 75% dari jumlah siswa telah mencapai nilai rata-rata 70,00 secara
perorangan (Sudjana, 2000: 172).
2. Analisis Aktivitas Guru dan
Aktvitas Siswa
Data hasil pengamatan
aktivitas guru dan siswa melalui lembar observasi diolah secara manual kemudian
dianalisis secara deskriptif dalam bentuk tabel
persentase.
G. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research)
Siklus
penelitian yang dirancang untuk dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas
ini dapat digambarkan sebagai berikut:
S
I
K
L
U
S
I
|
Alternatif
Pemecahan
(Rencana
Tindakan I)
|
Pelaksanaan
Tindakan II
|
Pelaksanaan
Tindakan I
|
Observasi
I
|
Evaluasi/
Analisis
Data II
|
Pelaporan
|
Belum
terselesaikan
|
Permasalahan
|
Evaluasi/
Analisis
Data I
|
Observasi II
|
Refleksi I
|
Alternatif
Pemecahan
(Rencana
Tindakan II)
|
S
I
K
L
U
S
II
|
|
|
(Tim Proyek PGSM, 1999:27)
H. Indikator
Kinerja
Keberhasilan penelitian
ini dapat dilihat dari dua segi yaitu : Pertama, dari segi proses dikategorikan berhasil
apabila minimal 80% proses pelaksanaan tindakan telah sesuai dengan skenario
pembelajaran. Kedua, dari segi hasil dikategorikan berhasil apabila
minimal 75% dari jumlah siswa kelas VI telah memperoleh nilai minimal 70,00
secara perorangan. Hal ini merupakan ketetapan sekolah yang diterapkan di SD
Negeri Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar