Rabu, 06 Juni 2012

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BUMI DAN ALAM SEMESTA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA DI KELAS VI SD NEGERI KOTA BANGUN KEC. RANOMEETO KABUPATEN KONAWE SELATAN


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
BUMI DAN ALAM SEMESTA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA DI KELAS VI SD NEGERI KOTA BANGUN KEC. RANOMEETO
KABUPATEN KONAWE SELATAN

Unhalu Bagus







                                                 


PROPOSAL
Oleh:

ASRIANI
A1B4 08 121


program studi S1 PGSD INTEGRASI
fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
univeRsitas HALUOLEO
kendari
2011

HALAMAN PERSETUJUAN
Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing I dan Pembimbing II untuk mengikuti ujian Seminar Hasil Penelitian pada Program Studi PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan  Universitas Haluoleo.

Kendari,  Mei  2011

Pembimbing I                                                      Pembimbing II

Drs. Amiruddin B., M.Kes                                 Dra. Dorce Banne Pabunga., M.Pd
NIP.19620307 198603 1 002                             NIP.19580118 1988403 2 011

Mengetahui,
a.n Dekan FKIP
Ketua Jurusan Ilmu pendidikan


                        Drs. La Anse, S.Pd., M.Pd
                        NIP. 19561231 198503 1 019





ABSTRAK

Asriani ( 2001 ), Tujuan penelitian : Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Bumi Dan Alam Semesta Melalui penggunaan Media Di Kelas VI SD Negeri Kota Bangun Kec. Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar siswa pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta dapat ditingkatkan melalui media di kelas VI SD Negeri Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta dapat ditingkatkan melalui penggunaan media di kelas VI SD Negeri Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan. Manfaat penelitian ini adalah: (1) Bagi siswa, dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta; (2) Bagi guru, dapat mengembangkan keterampilan mengajar melalui media di dalam proses pembelajaran; (3) Bagi sekolah, dapat menjadi bahan masukan dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran di sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari tiap siklusnya. Berdasarkan hasil tes tindakan siklus I diperoleh bahwa hasil belajar IPA siswa kelas VI SD Negeri Kota Bangun adalah sebesar 73,68% atau sebanyak 14 siswa yang memperoleh nilai > 70 dengan nilai rata-rata 68,63 sedangkan hasil tes siklus II diperoleh bahwa hasil belajar IPA siswa kelas VI SD Negeri Kota Bangun adalah sebesar 94,73% atau sebanyak 18 siswa yang memperoleh nilai > 70 dengan nilai rata-rata 74,10. Berdasarkan indikator kinerja, disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta dapat ditingkatkan melalui media di kelas VI SD Negeri Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan.









KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ’alamin. Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah Azza wa jalla atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan laporan hasil penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Haluoleo.
Penulisan laporan hasil penelitian ini merupakan bukti telah dilaksanakannya penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Bumi Dan Alam Semesta Melalui Media Di Kelas VI SD Negeri Kota Bangun Kec. Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan”.
Penulis menyadari bahwa seluruh rangkaian kegiatan penelitian mulai dari tahap penyusunan proposal hingga penyelesaian penyusunan hasil penelitian ini senantiasa mendapat bantuan dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya  kepada Drs. Amirudin B., M.Kes selaku pembimbing I dan Dra. Dorce Banne Pabunga., M.Pd, selaku pembimbing II atas segala waktu yang diluangkan untuk membimbing dan memberikan arahan-arahan kepada penulis hingga selesainya laporan hasil penelitian ini.
Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada berbagai pihak yang langsung maupun tidak langsung membantu penulis terutama kepada:
1.      Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.S. selaku Rektor Universitas Haluoleo
2.      Dr. H. Barlian, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Haluoleo.
3.      Drs. La Anse, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.
4.      Dra. Dorce Banne Pabunga, M.Pd selaku ketua Program Studi PGSD.
5.      Dosen serta staf administrasi dalam lingkungan FKIP Universitas Haluoleo.
6.      Dewan guru SD Negeri Kota Bangun yang turut membantu dalam pelaksanaan  penelitian ini.
7.      Sahabat-sahabatku: Andi Rismawati, Reski Fitriyanti, Misra, Masni, Syamsidar dan Sumarni yang telah memberikan motivasi.
8.      Saudara-saudaraku: Sunarsih dan Yuliana  yang telah memberikan motivasi dan do’anya sehingga penyusunan hasil penelitian ini terselesaikan dengan baik.
Terkhusus tulisan ini penulis persembahkan sebagai tanda bukti kesyukuran kepada Allah Azza Wajalla dalam menuntut ilmu dan ungkapan rasa sayang yang tak terhingga kepada ayah dan bunda tercinta Syarifuddin dan Rasiah yang senantiasa memberikan inspirasi, semangat, motivasi dan do’anya yang begitu berarti dalam penyusunan hasil penelitian ini.
Semoga Allah SWT membalas budi baik dari semua pihak yang telah turut membantu penulis dan semoga laporan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Kendari,   Mei 2011

Penulis
Daftar isi

Halaman Judul ........................................................................................             i
Halaman peRSETUJUan .........................................................................            ii
Abstrak.........................................................................................................           iii
Kata pengantar.......................................................................................           iv
Daftar isi ....................................................................................................            v
daftar lampiran.....................................................................................          vii

BAB I        Pendahuluan
A.    Latar Belakang ..........................................................................            1
B.     Rumusan Masalah ......................................................................            3
C.     Tujuan Penelitian   …….............................................................            3
D.    Manfaat Penelitian .....................................................................            3
BAB II      Kajian Pustaka
    1. Kajian Teori
1. Belajar dan Pembelajaran ......................................................            4
2. Hasil Belajar IPA....................................................................            7
3. Media Pembelajaran...............................................................            9
4. Konsep Pembelajaran Materi Pokok
Bumi dan Alam Semesta........................................................          16
    1. Hasil Penelitian Relevan.............................................................          18
    2. Kerangka Berpikir......................................................................          18
    3. Hipotesis Tindakan.....................................................................          19
bab iii     METODE PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian...........................................................................          20
B.     Setting Penelitian .......................................................................          20
C.     Faktor yang di Teliti...................................................................          20
D.    Prosedur Penelitian ....................................................................          21
E.     Data dan Sumber Data...............................................................          23
F.      Teknik Pengumpulan dan Analisis Data.....................................          23
G.    Siklus Penelitian Kelas...............................................................          25
H.    Indikator Kinerja .......................................................................          25
BAB iv    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil Penelitian...........................................................................          26
B.  Pembahasan ...............................................................................          41
BAB V      Penutup
A. Kesimpulan.................................................................................          47
B. Saran...........................................................................................          47

Daftar pustaka .......................................................................................          48


daftar lampiran
No.    Judul Lampiran                                                                                    Halaman
1. ..... Jadwal Penelitian......................................................................................          46
2. ..... Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus I......................................          50
3. ..... Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) Siklus II....................................          52
4.     . Lembar Observasi Guru Pada Proses Pembelajaran Siklus I
......... Pertemuan Pertama...................................................................................          56
5.      Lembar Observasi Siswa Pada Proses Pembelajaran Siklus I
Pertemuan Pertama...................................................................................          59
6. ..... Lembar Observasi Guru Pada Proses Pembelajaran Siklus I
......... Pertemuan Kedua......................................................................................          62
7.      Lembar Observasi Siswa Pada Proses Pembelajaran Siklus I
......... Pertemuan Kedua......................................................................................          64
8.      Analisis Aktifitas Siswa Selama Pembelajaran Siklus I ...........................          67
9.     . Lembar Observasi Guru Pada Proses Pembelajaran Siklus II
......... Pertemuan Pertama...................................................................................          69
10.     Lembar Observasi Siswa Pada Proses Pembelajaran Siklus II
Pertemuan Pertama...................................................................................          71
11. ... Lembar Observasi Guru Pada Proses Pembelajaran Siklus II
......... Pertemuan Kedua......................................................................................          74
12.    Lembar Observasi Siswa Pada Proses Pembelajaran Siklus II
......... Pertemuan Kedua......................................................................................          76
13.    Analisis Aktifitas Siswa Selama Pembelajaran Siklus II ..........................          79
14. ... Hasil Tes Awal Siswa Kelas IV SD Negeri 14 Kendari...........................          81
15. ... Hasil Tes Siklus I Siswa Kelas IV SD Negeri 14 Kendari.......................          82
16. ... Hasil Tes Siklus II Siswa Kelas IV SD Negeri 14 Kendari......................          83


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, guru sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam proses belajar mengajar dituntut harus dapat mempersiapkan kegiatan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien, dimana salah satu faktor yang sangat mendukung keberhasilan guru dalam mengelola pembelajaran adalah kemampuan guru dalam menguasai dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
Namun sampai kini masalah pendidikan tampaknya belum dapat dipecahkan. Misalnya dalam pembelajaran IPA, kemampuan siswa untuk mandiri belum bisa terwujud sehingga prakarsa siswa untuk memulai sesuatu dan memecahkan masalah sendiri belum tampak dalam proses belajar mengajar. Untuk itu dibutuhkan media pembelajaran sebagai alat bantu agar siswa dapat memahami pelajaran yang diberikan oleh guru.
Mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang masih dianggap sulit dipahami bagi siswa untuk mempelajarinya. Kondisi yang demikian ini akan berimplikasi terhadap sulitnya siswa memahami setiap materi pelajaran yang diberikan oleh guru sehingga bermuara pada pencapaian hasil belajar siswa yang masih tetap rendah.
Kondisi yang sama juga dialami siswa di SD Negeri Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan. Berdasarkan hasil observasi awal di kelas VI menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar IPA semester genap 2009/2010 tergolong rendah yaitu 68,20. Hal ini belum mencapai Standar Ketuntasan Minimal (SKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu nilai 70,00. Salah satu faktor penyebabnya yaitu guru dalam membawakan materi pelajaran masih sebatas menggunakan pengajaran konvensional dan diskusi kelompok tanpa menggunakan media sehingga keterlaksanaannya belum maksimal. Dalam pembelajaran IPA, beberapa materi pelajaran tidak akan berjalan tanpa bantuan media pembelajaran seperti gambar atau globe.
Media atau peragaan digunakan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa. Untuk itu, pemilihan media yang baik akan mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong siswa untuk melakukan praktek-praktek dengan benar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai yang pada akhirnya siswa mampu meningkatkan hasil belajarnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik mengadakan suatu penelitian dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta dengan menggunakan media di kelas VI SD Negeri Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan.



B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar siswa pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta dapat ditingkatkan melalui penggunaan media di kelas VI SD Negeri Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan?
C.  Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta kelas VI SD Negeri Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan.
D.      Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1.      Bagi siswa, dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta.
2.      Bagi guru, dapat mengembangkan keterampilan mengajar melalui media di dalam proses pembelajaran.
3.      Bagi sekolah, dapat menjadi bahan masukan dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran di sekolah.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.  Kajian Teori
1. Belajar dan Pembelajaran
Dalam aktifitas sehari-hari tidak pernah lepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktifitas sendiri, maupun didalam suatu kelompok. Menurut analisis penulis, Belajar merupakan proses yang aktif untuk memahami hal-hal baru dengan pengetahuan yang kita miliki. Di sini terjadi penyesuaian dari pengetahuan yang sudah kita miliki dengan pengetahuan baru. Sebagaimana dikatakan bahwa belajar pada dasarnya adalah suatu proses perubahan manusia. Dalam ilmu psikologi, proses belajar berarti cara-cara atau langkah-langkah (manners or operation) khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapai tujuan tertentu. Dalam pengertian tersebut tahapan perubahan dapat diartikan sepadan dengan proses. Jadi proses belajar adalah tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya.
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah lakunya baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor untuk memperoleh tujuan tertentu. Ada beberapa pendapat para ahli lainnya seputar pengertian belajar, adapun pengertian belajar menurut para ahli adalah :
a)    A. De Block dalam Angkowo (2007:49) belajar adalah Proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
b)   Winkel dalam Angkowo (2007:50) belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap.
c)    Robert M Gagne dalam Angkowo (2007:51) belajar adalah suatu aktifitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Adapun pengertian pembelajaran menurut para ahli adalah :
a)    Duffy dan Roehler (www.google.com). Pembelajaran adalah suatu usaha yang  sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum.
b)   Gagne dan Briggs (www.google.com). Mengartikan instruction atau pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.
Menurut Jean peaget dalam Sumardi (2009:16) berpendapat bahwa dalam memberikan pembelajaran kepada siswa maka guru harus memperhatikan tingkat perkembangan berpikir siswa tersebut. Peaget juga membagi empat tahapan  kemampuan berpikir siswa, yaitu tahap sensorik (dari lahir sampai usia 2 tahun), tahap operasional awal (usia 2 sampai 7 tahun), tahap operasional/operasi konkret (usia 7 sampai 11 atau 12 tahun) dan tahap operasional formal (usia 11 tahun ke atas)
Dalam proses belajar terdapat komponen pendukung yang dapat mendorong tercapainya tujuan utama dari proses pembelajaran yang ditandai dengan adanya perubahan perilaku. Proses belajar dapat terjadi baik secara alamiah maupun direkayasa. Proses belajar secara alamiah biasanya terjadi pada kegiatan yang umumya dilakukan oleh setiap orang dan kegiatan belajar ini tidak direncanakan. Sedangkan proses belajar yang direkayasa merupakan proses belajar yang memiliki sistematika yang jelas dan telah direncanakan sebelumnya guna mencapai tujuan yang diinginkan. Mengembangkan kegiatan pembelajaran, harus dirancang untuk memberikan pengalaman belajar pada peserta didik. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.
Oleh karena itu kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada pengajar, khususnya siswa agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara professional. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.


2.   Hasil Belajar IPA
Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa melalui kegiatan belajar. Hasil belajar yang berkualitas dapat diketahui apabila dalam diri individu terjadi suatu perubahan perilaku ke arah yang lebih baik atau sesuai dengan tujuan pembelajaran. Menurut Ahiri (2008:2-5) hasil belajar dibagi menjadi tiga macam hasil belajar yaitu : (a) Keterampilan dan kebiasaan; (b) Pengetahuan dan pengertian; (c) Sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah, Sedangkan menurut Reigeluth dalam Ahiri (2008:4) mengatakan bahwa hasil belajar dapat diukur dari tinggi rendahnya kemampuan belajar seseorang yang ditunjukkan oleh adanya perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman.
Bloom dalam Ahiri (2008:5-7) mengelompokkan hasil belajar atas 3 aspek, yaitu:
a)    Aspek kognitif berhubungan dengan perubahan pengetahuan.
b)   Aspek afektif berhubungan dengan perkembangan atau perubahan sikap.
c)    Aspek psikomotor berhubungan dengan penguasaan keterampilan motorik.
Aspek kognitif memfokuskan pada kemampuan berpikir, mengingat, dan memecahkan masalah, pada aspek afektif berkaitan dengan nilai dan sikap, minat dan apresiasi. Sedangkan aspek psikomotor berkaitan dengan belajar yang dimiliki siswa meliputi cara-cara yang berkaitan dengan  mengikuti mata pelajaran, mengerjakan tugas, membaca buku, belajar kelompok, mempersiapkan ujian, menindak lanjuti hasil ujian, mencari sumber belajar, kondisi pribadi siswa yang meliputi kesehatan, kecerdasan, sikap, dan cita-cita.
Ada pun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu :
a)      Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar).  
Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain yaitu: motivasi,   perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya.
b)      Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar).
Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap (Angkowo, 2007:51).
Hasil belajar IPA siswa merupakan suatu perubahan yang terjadi dalam diri siswa setelah melakukan suatu proses belajar IPA Berdasarkan penilaian yang dilaksanakan guru di sekolah, maka hasil belajar IPA siswa dituangkan atau diwujudkan dalam bentuk angka (kuantitatif) dan pernyataan verbal (kualitatif). Hasil belajar yang dituangkan dalam bentuk angka misalnya 10, 9, 8, dan seterusnya. Sedangkan hasil belajar yang dituangkan dalam bentuk pernyataan verbal misalnya, baik sekali, baik, sedang, kurang, dan sebagainya (Djuwairiyah, 2007:16).
3. Media Pembelajaran
Kata media berasal dar bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, atau ‘pengantar‘ mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk mengungkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2002:3).
Menurut Angkowo (2007:27) media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan pembelajaran. Pemakaian media dalam proses pembelajaran akan dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Memanfaatkan media secara tepat dan bervariasi akan dapat mengurangi sikap pasif siswa.
Menurut (Arsyad, 2002:2) guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran, yang meliputi:
a)    Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar;
b)   Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan;
c)    Seluk-beluk proses belajar;
d)   Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan;
e)    Nilai atau manfaat penggunaan media pendidikan dalam pengajaran;
f)    Pemilihan dan penggunaan media pendidikan;
g)   Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan;
h)   Media pendidikan dalam seriap mata pelajaran;
i)     Usaha inovasi dalam media pendidikan.
Umumnya para ahli memiliki persamaan pendapat bahwa belajar IPA adalah mempelajari tentang fenomena alam. Fenomena alam ini umumnya telah ada dalam pemikirian siswa selama dia berinetraksi dengan lingkungan. Sehingga mereka sesungguhnya telah memiliki pemahaman konsep sendiri tentang semua fenomena alam ini, namun belum tentu sama dengan pemahamn konsep para ilmuwan, ini sering disebut sebagai miskonsepsi. Media pembelajaran bias berperan sebagai salah satu alat yang menjembatani antara konsepsi yang telah dimiliki siswa dan konsep baru / konsep para ilmuwan yang dipelajarinya melalui model pembelajaran konstruktivis. Guru penganut paham konstruktivis akan meningggalkan metode ceramah, dan beralih pada metode yang dapat mengaktifkan siswa untuk memperoleh pengetahuan atau informasi sendiri. Hal ini hanya dapat terlakasana dengan baik bila tersedia media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa (Majid, 2007:12).
Media pembelajaran yang dikemas dengan baik dapat menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa untuk belajar serta mengingatkan kembali akan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dipelajari. Media pembelajaranpun dapat menghubungkan kembali antara konsep-konsep yang sudah diketahui dengan konsep-konsep yang akan dipelajari. Dengan demikian keberadaan media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu maupun media pengajaran dapat bermanfaat bagi siswa untuk memperoleh informasi dan memperjelas informasi. Belajar tidak selamanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat komplek, maya dan berada di balik realitas. Oleh karena itu, media mempunyai andil untuk menjelaskan sesuatu yang bersifat abstrak. Ketidakjelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan media yang dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran.
Peran media menjadi tidak jelas ketika media yang digunakan tidak sejalan tujuan pembelajaran yang dibuat atau dirumuskan oleh guru. Oleh karenanya tujuan pembelajaran harus menjadi ukuran untuk menentukan media apa yang paling cocok digunakan dalam proses pembelajaran di kelas.
Dalam proses pembelajaran, fungsi media menurut Sudjana dalam Majid (2007:14) adalah sebagai berikut:
a)      Pengguna media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
b)      Penggunaan media pembelajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruha situasi mengajar. Ini berarti behwa media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru.
c)      Media dalam pengajaran, penggunaannya bersifat integral dengan tujuan dan isi pelajaran.
d)     Pengguna media dalam pembelajaran bukan semat-mata sebagai alat hiburan yang digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar mengajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
e)      Penggunaan media pembelajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.
f)       Penggunaan media pembelajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Ketika fungsi media pengajaran itu diaplikasikan alam proses belajar mengajar, maka peranannya sebagai berikut:
a)      Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keteragan terhadap suatu bahan yang guru berikan di dalam kelas.
b)      Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses pembelajaran, paling tidak guru dapat memperoleh media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar bagi siswa.
c)      Media sebagai sumber belajar siswa, media sebagai bahan konkrit berisikan bahan yang harus dipelajari oleh siswa, baik individual ataupun kelompok.
Kekonkritan sifat media sangat membantu guru pada saat mengajar IPA di kelas. Penggunaan media dalam pembelajaran menurut Faturochman dalam Majid (2007:15) adalah sebagai berikut:
a)    Menarik perhatian siswa
b)   Membantu mempecepat pemahaman dalam proses pembelajaran
c)    Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalitis
d)   Mengatasi keterlibatan ruang
e)    Pebelajaran lebih komunikatif dan produktif
f)    Waktu pembelajaran bisa dikondisikan
g)   Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar
h)   Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu dan menimbulkan gairah belajar
i)     Meningkatkan kadar keaktifan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Memperhatikan penjelasan tadi, bagaimanapun guru harus memiliki pemahaman terhadap media, dan dapat memanfaatkannya secara tepat. Oleh karena itu, guru perlu menentukan media secara terencana, efektif, efisien juga sesuai dengan kebutuhan siswa dan bahan ajar yang akan diberikan di sekolah. Prinsip pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan di sekolah, hendaknya memperhatikan hal berikut ini sebagaiman dikemukakan oleh Sudjana dalam Majid(2007:17) :
a)    Menentukan jenis media dengan tepat, artinya guru harus dapat memilih media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan
b)   Menentukan atau mempertimbangkn subyek dengn tepat, artinya perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan atau kemampa siswa.
c)    Menyajikan media dengan tepat, artinya teknik dan metode penggunaan media dalam pembelajaran harus disesuiakan dengan tujuan, bahan, metode, waktu dan sarana pendukung lainnya.
d)   Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat, artinya kapan dan dalam situasi bagaimana media pembelajaran itu digunakan, agar penggunaan media itu memiliki pengaruh dan tujuan yang jelas.
Media pembelajaran IPA merupakan alat yang sangat dibutuhkan oleh guru IPA untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep ketika belajar IPA, terutama media yang dapat dioperasionalkan sendiri oleh siswa. Sebagai alat bantu, keefektifan dalam penggunaan media itu sendiri sangat tergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan dan memfasilitasi media itu sendiri. Media pembelajaran digunakan untuk menggantikan sebagian besar peran guru sebagai pemberi informasi atau pemberi materi pelajaran. Jadi secara umum media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran IPA berfungsi untuk :
a)    Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar dan mengajar yang efektif.
b)   Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar.
c)    Meletakan dasar-dasar yang konkrit dan konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme.
d)   Membangkitkan motivasi belajar siswa.
Media pebelajaran yang dapat digunakan guru untuk membantu membelajarkan siswa dalam belajar IPA adalah:
1.    Globe atau bola dunia yaitu sejenis peta. Pada globe terdapat pembagian lautan dan daratan serta dapat diputarkan seperti bumi. Globe sering digunakan untuk membantu siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA) seperti letak suatu tempat di bumi, gerhana matahari maupun bulan.
2.    Media gambar adalah salah satu cara membangkitkan motivasi siswa. Media gambar (visual) memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media gambar dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Media gambar juga dapat menumbuhkan minat siswa dan memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Menurut Arsyad (2002 : 91-92 ) bentuk media visual bisa berupa:
a)        Gambar representasi seperti gambar, lukisan, atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya sesuatu benda;
b)        Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur materi;
c)        Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi;
d)       Grafik seperti tabel, grafik, chart (bagan) yang menyajikan gambaran/ kecenderungan data atau angka-angka.
Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, maka dari itulah guru diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
4. Konsep Pembelajaran Materi pokok Bumi dan Alam Semesta
Menurut Danielson dalam Sumardi (2009:132) mengemukakan bahwa tata surya terdiri atas matahari, planet-planet dan satelitnya, meteoroid, komet, dan debu-debu planet. Planet-planet itu adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto.
Bumi melakukan berbagai macam gerakan, yaitu gerak-gerak rotasi, revolusi, presesi, dan nutasi. Akibat rotasi bumi antara lain gerak semu harian benda-benda langit, bumi pepat pada kedua kutubnya, pergantian siang dan malam, dan pembagian daerah waktu. Kita mengenal tiga daerah waktu di Indonesia, yaitu Waktu Indonesia Barat, Waktu Indonesia Tengah, Waktu Indonesia Timur.
Sumber daya alam terdiri dari yang dapat diperbaharui (yaitu: tanah dan air) serta sumber daya alam yang tidak dapt diperbaharui (yaitu: mineral, batubara, minyak bumi dan gas alam). Cara-cara pengendalian erosi antara  lain pembajakan minimum, pertanian kontur, penanaman dalam barisan, terasering, reklamasi selokan liar, dan lajur pelindung. Cara-cara mencegah penurunan hara antara lain penggunan organik, penggunaan pupuk buatan, dan penanaman bergilir (Sumardi, 2009:125).
Selanjutnya Danielson dalam Sumardi (2009:130) menjelaskan bahwa kedudukan bulan terhadap matahari dan bumi mengakibatkan adanya fase-fase bulan selama bulan mengelilingi bumi. Pada saat fase bulan baru mungkin terjadi gerhana matahari, sedangkan pada fase bulan purnama mungkin terjadi gerhana bulan. Gerhana tidak terjadi setiap bulan karena bidang edar bulan membentuk sudut kira-kira 5 terhadap bidang ekliptika.
Gaya gravitasi bulan dan matahari terhadap bumi menimbulkan pasang surut air laut. Ketika bulan berada pada fase baru atau fase purnama terjadilah pasang purnama. Ketika bulan beradqa pada fase kurter terjadilah pasang perbani.
Sebagian besar planet mempunyai satelit; hanya merkurius dan venus yang tidak mempunyai satelit. Saat ini ada tiga planet yang ditemukan memilki cincin, yaitu Jupiter, Saturnus, dan Uranus.
Asteroid diketemukan berdasarkan hukum Bode, perhitungan metematika dan pengamatan. Sebagian besar asteroid mempunyai lintasan di antara lintasan Mars dan lintasan Jupiter. Komet adalah anggota tata surya yang muncul dalam tata surya secara periodik. Komet terdiri dari inti, koma, ekor, dan awan sferis hidrogen. Sedangkan dalam astronomi dibedakan pengertian meteorid, meteor, dan meteorit. Meteor merupakan bendanya, meteor adalah peristiwa berkelibatnya cahaya karena meteorid terbakar ketika memasuki atsmosfer bumi. Sedangkan sisa meteorid yang tidak habis terbakar dan jatuh di bumi disebut meteorid (Hartman dalam Sumardi, 2009:128).
B.       Hasil Penelitian Relevan
Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1.         Penelitian yang dilakukan oleh Jamriah tahun 2010 yang menyimpukan bahwa melalui metode demonstrasi dengan media gambar pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Baruga Kota Kendari meningkatkan hasil belajar IPA.
2.         Penelitian yang dilakukan oleh I Made Surianta tahun 2009 yang menyimpukan bahwa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media VCD dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 1 Banjarangkan.
C.      Kerangka Berpikir
Upaya untuk melakukan perbaikan dalam proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan berbagai macam cara salah satunya adalah dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan kondisi siswa.
Dalam proses pembelajaran, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang
sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Media atau peragaan digunakan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa. Untuk itu, pemilihan media yang baik pada pembelajaran akan mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong siswa untuk melakukan praktek-praktek dengan benar.
Dengan demikian, dalam proses pembelajaran IPA, guru mempunyai tugas untuk memilih media yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
D.      Hipotesis Tindakan
Berdasarkan tinjauan pustaka, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta dapat ditingkatkan melalui media di kelas VI SD Negeri Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan.




BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research), yang disingkat PTK yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan keaktifan siswa. Sehingga penelitian ini difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam mempelajari materi pokok Bumi dan Alam Semesta.
B.     Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011 di kelas VI SD Negeri Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan dengan jumlah siswa 19 orang yang terdiri dari 9 laki-laki dan 10 perempuan. 
C.    Faktor yang Diteliti
Untuk menjawab permasalahan yang telah dikemukakan di atas, ada beberapa faktor yang ingin diteliti.  Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1.         Faktor siswa: untuk melihat hasil belajar siswa dalam mempelajari materi pokok Bumi dan Alam Semesta.
2.         Faktor guru: untuk melihat bagaimana teknik guru menggunakan media dalam pembelajaran.

D.    Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus. Siklus I terdiri dari dua kali pertemuan dan siklus II juga terdiri dari dua kali pertemuan. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai seperti apa yang telah didesain dalam faktor yang diselidiki. Untuk dapat mengetahui hasil belajar siswa sebelum diberikan tindakan, terlebih dahulu diberikan tes awal sebagai bahan acuan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa.
Dari hasil observasi maka pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur berikut: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi, (4) refleksi.
Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dijabarkan sebagai berikut:
Pada siklus I kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1)   Perencanaan; kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu:
a.    Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) siklus I.
b.    Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas dengan menggunakan media diaplikasikan.
c.    Menyiapkan alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka membantu siswa memahami konsep-konsep IPA khususnya pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta dengan baik.
d.   Mendesain alat evaluasi untuk melihat apakah materi IPA khususnya pada materi pokok Bumi dan Alam Semesta telah dikuasai siswa.
e.    Menyiapkan jurnal.
2)   Pelaksanaan tindakan; kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah dibuat.
3)   Observasi dan evaluasi; pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dan melakukan evaluasi.
4)   Refleksi; hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi dikumpulkan serta dianalisis dalam tahap ini kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus akan diperbaiki pada siklus berikutnya.
Pada siklus II kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1)   Perencanaan; kegiatan pada tahap ini meliputi:
a.    Menetapkan, merumuskan kenggulan dan kelemahan yang ditemukan pada siklus I.
b.    Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan pada siklus II.
c.    Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS).
d.   Menyusun alat evaluasi berupa tes hasil belajar, lembar observasi aktivitas siswa pada proses pembelajaran dan lembar observasi kemampuan pengelolaan pengajaran guru dalam menerapkan metode demonstrasi dengan menggunakan media.
2)      Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah dibuat.
3)        Observasi dan evaluasi
Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dan melakukan evaluasi.  
4)        Refleksi
Hasil yang diperoleh dari tahap observasi dan evaluasi dikumpulkan serta dianalisis dalam tahap ini untuk mengetahui apakah kegiatan yang telah direncanakan telah terlaksana dengan baik. Selain itu, kegiatan refleksi ini juga bertujuan untuk menganalisis data pada akhir siklus.
E.     Data dan Sumber Data
1.    Jenis data: jenis data yang didapatkan adalah data kualitatif dan data kuantitatif, melalui lembar observasi, tes hasil belajar dan jurnal.
2.    Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru.
F.     Teknik Pengambilan dan Analisis Data
1. Teknik Pengumpulan Data
a.       Data tentang proses pelaksanaan penggunaan media diambil dengan menggunakan lembar observasi.
b.      Data tentang hasil belajar siswa diambil dengan menggunakan tes hasil belajar.
c.      Data tentang refleksi diri diambil dengan menggunakan jurnal.
2. Teknik Analisis Data
Adapun langkah dalam menganalisa hasil belajar siswa sebagai berikut:
a.    Membuat tabulasi data.
b.    Menentukan hasil belajar siswa dengan rumus: 
    x 100
c.    Menentukan nilai minimum dan nilai maksimum.
d.   Menentukan nilai rata-rata hasil belajar menggunakan rumus:
Nilai rata-rata
Ketuntasan hasil belajar siswa telah tercapai bila minamal 75% dari jumlah siswa telah mencapai nilai rata-rata 70,00 secara perorangan (Sudjana, 2000: 172).
2. Analisis Aktivitas Guru dan Aktvitas Siswa
Data hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa melalui lembar observasi diolah secara manual kemudian dianalisis secara deskriptif dalam bentuk tabel  persentase.









G.    Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)
Siklus penelitian yang dirancang untuk dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut:
S
I
K
L
U
S

I
Alternatif Pemecahan
(Rencana Tindakan I)
Pelaksanaan
Tindakan II
Pelaksanaan
Tindakan I
Observasi I
Evaluasi/
Analisis Data II

Pelaporan
Belum terselesaikan
Permasalahan
Evaluasi/
Analisis Data I

Observasi II
Refleksi I
Alternatif Pemecahan
(Rencana Tindakan II)
S
I
K
L
U
S
II













(Tim Proyek PGSM, 1999:27)
H.    Indikator Kinerja
Keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari dua segi yaitu : Pertama, dari segi proses dikategorikan berhasil apabila minimal 80% proses pelaksanaan tindakan telah sesuai dengan skenario pembelajaran. Kedua, dari segi hasil dikategorikan berhasil apabila minimal 75% dari jumlah siswa kelas VI telah memperoleh nilai minimal 70,00 secara perorangan. Hal ini merupakan ketetapan sekolah yang diterapkan di SD Negeri Kota Bangun Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts