RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
(RPP)
SEKOLAH : SMA Kartika Kendari
MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
KELAS : X
SEMESTER : 1
ALOKASI WAKTU : 2 x 45 Menit
STANDAR KOMPETENSI
Mendengarkan:
1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung/tidak langsung.
KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara langsung/rekaman.
INDIKATOR
Kognitif
Proses
Mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik yang ada di dalam cerpen
Produk
- Menentukan unsur intrinsik yang ada di dalam cerpen
- Menjelaskan maksud unsur intrinsik cerpen
- Menyampaikan unsur-unsur intrinsik yang telah ditemukan di dalam cerpen
- Menanggapi penjelasan tentang unsur-unsur yang ditemukan oleh teman.
- Karakter
- Kerja sama
- Teliti
- Tanggap
- Menyampaikan hasil diskusi dengan baik dan benar
- Membantu teman yang mengalami kesulitan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kognitif
Proses
Setelah membaca cerpen yang disajikan, siswa diharapkan mampu menemukan unsur-unsur intrinsik yang terdapat di dalam cerpen
Produk
Setelah membaca dan membahas hasil pencapaian tujuan proses di atas, siswa diharapkan mampu menuliskan kembali unsur-unsur intrinsik yang telah ditemukan.
Psikomotor
Secara berkelompok siswa dapat menyampaikan unsur intrinsik cerpen yang disediakan dalam LKS 1: psikomotor.
Afektif
Karakter
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperhatikan kemajuan dalam perilaku seperti kerja sama, teliti dan tanggap.
Keterampilan sosial
Siswa
terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan dalam
kerampilan menyampaikan hasil diskusi dengan bahasa yang baik dan benar,
bekerja sama dalam kelompoknya, dan membantu teman yang mengalami
kesulitan.
MATERI PEMBELAJARAN
Teks cerita pendek
MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : pembelajaran langsung (eksplisit)
Metode pembelajaran
- Diskusi
- Unjuk kerja
- Penugasan
BAHAN
- Lembar kerja
- Spidol
ALAT
Teks Cerita Pendek
SKENARIO PEMBELAJARAN
No | Kegiatan | Penilaian Pengamat |
PERTEMUAN I | 1 2 3 4 | |
A1 | Kegiatan awal (10 menit)
| |
B1 | Kegiatan inti (25 menit)
| |
C1 | Kegiatan akhir (10 menit)
|
SUMBER PEMBELAJARAN
- Buku: Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA kelas X
- Materi esensial Bahasa Indonesia
- Silabus
EVALUASI DAN PENILAIAN
- Tugas Individu: Menggunakan LKS
- Jenis Tagihan Penilaian: LKS 1 dan LP 1
- Bentuk Instrumen Penilaian:
- Uraian Bebas
- Jawaban Singkat
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
BAHASA INDONESIA
SMA KELAS X SEMESTER 1
Standar Kompetensi
Mendengarkan: 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung/tidak langsung.
Oleh:
Media Pembelajaran:
Cerpen
Aku bagaikan manusia yang terhina. Rasanya kehadiranku tak pernah
diharapkan siapapun, bahkan oleh kedua orang tuaku. Aku lahir dari
sebuah keluarga yang hidupnya sangat memprihatinkan. Teramat sangat,
karena kedua orang tuaku hidup dengan tidak layak ditambah lagi dengan
pendidikan rendah dan sikap yang kolot. Hidup dengan kekurangan
disana-sini menjadikan ibu dan bapak sebagai orang tua yang haus akan
materi. Namun parahnya tiada upaya, hanya impian meninggi namun sangat
tipis usaha untuk menggapainya. Jangan tanyakan di mana keluarga kami
yang lain. Karena keadaannya sama saja. Entah mengapa aku lahir di
tengah-tengah kelurga bobrok ini, bahkan aku menyebutnya keluarga
terkutuk.
Pada dasarnya orangtuaku mengharapkan anak mereka
yang lahir adalah lelaki, karena mereka berharap kami akan membantu
perekonomian keluarga. Namun, anak pertama terlahir sebagai perempuan,
berlanjut terus tanpa henti hingga aku terlahir sebagai perempuan di
urutan ke delapan. Hah…tidak usah heran, karena mereka pun tak pernah
lelah mengharapkan impian bodoh mereka itu. Kedengarannya kasar sekali
aku mengecam orang tua dan keluargaku sendiri. Namun, itulah kerasnya
kehidupan, kadang kita akan terseret ke dalam arus disekelilingnya.
Aku muak!! Aku tak ingin terus-terusan hidup luntang – lantung dalam
kehidupan menyebalkan seperti ini. Apalagi setelah kelahiranku beberapa
tahu lalu bapak pergi entah ke mana. Ia mungkin tak sanggup lagi memikul
tanggung jawab untuk menafkahi sembilan orang perempuan yang hanya
menyusahkan kehidupannya. Aku tahu di luar sana ia pasti berteriak lega.
Hingga sudah bisa ditebak aku tak pernah tahu bagaimana rupa bapakku
itu.
Malam ini ku pilih sebagai malam yang tepat untuk
mengakhiri bebanku selama ini. Apakah aku akan bunuh diri? Owh, tidak!!
Aku tidak sebodoh itu. Aku hanya ingin memulai kehidupan baruku. Yaa,
sama seperti bapak yang lari meninggalkan kami. Toh aku juga tidak akan
dicari oleh mereka. Malah sangat pasti mereka akan senang, karena
tanggungan mereka berkurang satu lagi.
Hari-hariku berjalan
dan berlanjut apa adanya. Awalnya sulit karena aku harus hidup sendiri
tanpa ada yang perduli dengan diriku. Terkadang aku berpikir untuk
mencari bapak.
Ibu pernah bercerita, bahwa bapak mempunyai tanda
yang bisa aku kenali. Yaitu ia mempunya tanda lahir berbentuk bulan
sabit berwarna hitam legam di punggung sebelah kanan. Tanda yang langka,
sehingga mudah untuk dikenali. Namun, apakah mungkin aku memeriksa
punggung setiap laki-laki? Hah, mustahil. Sudahlah aku pun melenyapkan
keinginan gila itu. Lagipula jika aku bertemu dengannya, aku mau apa
darinya? Aku sudah teramat benci terhadapnya. Lelaki tak bertanggung
jawab.!!
Mungkin itulah awal dari kebencian ku yang teramat
sangat terhadap lelaki. Apalagi aku terbiasa hidup di lingkungan
perempuan yang mandiri tanpa lelaki. Ibu pun seolah mengajarkan untuk
benci terhadap lelaki. Akhirnya ini juga yang membawaku ke dalam lembah
kesalahan.
Semua orang tahu bahwa hidup di jalan bukanlah hal
mudah. Sangat banyak godaan yang menyesatkan. Dan aku pun tak bisa
menghindarinya. Dan yang membuat aku bertahan dengan semua itu karena
aku menikmatinya. Aku tak punya keahlian apa-apa. Yakh, terpaksa untuk
membiayai hidup aku pun bekerja menjual diri.
Mungkin bagi
orang, perjalanan ini sudah biasa. Sudah tak sedih lagi. Sudah
bassiiii….!!! Tapi itu tanggapan orang yang hanya mendengarnya, tapi
bagiku yang merasakannya, ini sangat sakit. Saakiiit…. dan pedih…! Namun
hal itu tak membuatku sedikit bersimpati terhadap pria. Jangan pikir
aku akan menyerahkan tubuh ini pada pria-pria di luar sana yang nakal.
Hah,,,tidak!! Tidak akan pernah.!! Lalu,, pada siapa?? Yakh, tentu saja
terhadap sesama jenisku: perempuan.
Hufft….aku merapikan
pakaianku dan bergegas meninggalkan hotel. Siang itu aku baru saja
“melayani” pelanggan setiaku. Pelangganku memang terbilang sedikit,
karena memang susah untuk mencari yang seperti kami. Mungkin banyak,
tetapi banyak yang tidak mau mengakui bahwa mereka adalah kaum lesbi.
Namun, biarlah dengan begitu sainganku tidak terlalu banyak, dan tentu
saja bayaranku akan tinggi.
Seiring bertambahnya usia,
pelangganku semakin berkurang. Apalagi usia yang semakin menua membuat
parasku tak secantik dulu. Tenagaku pun tak sehebat dulu lagi. Sehingga
banyak pelangganku yang kabur. Aku pun mulai berpikir untuk mencoba
“menjualnya” kepada lelaki. Aku yakin pelanggan lelaki lebih banyak dan
lebih mudah didapat. Lagipula tubuhku pun masih belum terlalu jelek bagi
para lelaki. Awalnya aku berat, sangat berat. Aku tak pernah
membayangkan akan melakukannya dengan lelaki. Karena terus terang rasa
benci yang tertanam sejak kecil, belum bisa aku lenyapkan. Tapi
kehidupan yang menuntunku.
Malam ini, aku pun mendapatkan
pelanggan pria pertama ku. Aku sama sekali tak merasakan apapun terhadap
pria ini. Seorang pria paruh baya, yang dalam pikiranku sungguh tidak
tahu diri. Seharusnya ia insaf, karena melihat tampangnya ia tak akan
berumur panjang lagi. Tapi,,, sudahlah. Yang terpenting aku mendapatkan
uang. Kami pun memulainya. Aku sungguh baru pertama melakukan ini dengan
pria, setelah puluhan tahun aku bergelut dalam dunia hitam ini dan
melakukannya dengan wanita. Aku merasakan hal aneh. Entah, apa namanya.
Aku merasakan kesedihan yang mendalam. Ketika ia mulai menjelajahi
tubuhku, hingga melucuti satu-persatu pakaian yang melekat ditubuhku.
Namun, ditengah “permainan hot” kami itu, aku tersentak kaget. Aku
kemudian segera memakai pakaianku. Aku tak peduli ketika pria itu terus
memanggilku. Aku menghempaskan tubuhnya yang masih berusaha untuk
memaksa aku kembali melanjutkan hubungan tadi.
“ Kita belum selesai nona!! Jadi kamu tidak akan bisa lari dariku”.
Huh…aku tidak peduli. Aku menhempaskan tubuhnya. Kutatap lekat-lekat
wajahnya. Wajah itu seperti tak asing bagiku. Bahkan aku segera
merasakan perasaan benci yang memuncak terhadap semua lelaki. Aku
berlari terus berlari. Tiba-tiba saja rasa penasaran tentang sosok
selama ini yang aku cari-cari hilang sudah. Karena baru saja aku melihat
sebuah tanda bulan sabit berwarna hitam legam di punggung sebelah
kanan.
SELESAI
LKS 1: LEMBAR KERJA SISWA Bahasa Indonesia |
Nama. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kelompok. . . . . . . . . . . . . . Tanggal. . . . . . . . . . . . . . . . |
Kegiatan 1 Bacalah cerita pendek yang telah disediakan. Setelah membaca, kerjakan langkah-langkah berikut: Tentukanlah unsur-unsur intrinsik yang terdapat di dalam cerpen tersebut! . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . |
LKS 2: LEMBAR KERJA SISWA Bahasa Indonesia |
Nama. . . . . . . . . . . . . . . . . . Kelompok. . . . . . . . . . . . . . . . . Tanggal. . . . . . . . . . . . . . . |
Kegiatan 2 Carilah sebuah Cerpen. Lalu bacalah. Setelah membaca, kerjakan langkah-langkah berikut: Tentukanlah unsur-unsur intrinsik yang terdapat di dalam cerpen tersebut!. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . |
LEMBAR PEGANGAN GURU
(LPG)
BAHASA INDONESIA
SMA KELAS X SEMESTER 1
Standar Kompetensi
Mendengarkan: 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung/tidak langsung.
Oleh:
Unsur Intrinsik Karya Sastra
adalah unsur-unsur yang secara organik membangun sebuah karya sastra dari dalam
Contoh unsur intrinsik
(1) tokoh
(2) alur
(3) latar,
(4) judul
(5) sudut pandang
(6) gaya dan nada
Secara umum unsur-unsur intrinsik karya sastra prosa adalah:
1. Tokoh /karakter
2. Alur / plot
3. latar/ setting
4. sudut pandang (point of view)
5. tema
6. amanat
- Karakter adalah orang yang mengambil bagian dan mengalami peristiwa-peristiwa atau sebagian peristiwa-peristiwa yang digambarkan di dalam plot.
- Plot adalah rangkaian peristiwa yang satu sama lain dihubungan dengan hukum sebab-akibat.
- Latar adalah latar peristiwa yang menyangkut tempat, ruang, dan waktu. Tema adalah gagasan pokok yang terkandung dalam drama yang
- berhubungan dengan arti (mearning atau dulce) drama itu; bersifat lugas, objektif, dan khusus.
- Amanat adalah pesan yang hendak disampaikan oleh pengarang kepada pembaca yang berhubungan dengan makna (significance atau utile) drama itu; bersifat kias, subjektif, dan umum.
PEMBEDAAN TOKOH
A. Dilihat dari segi peranan/ tingkat pentingnya/ keterlibatan dalam cerita
1. tokoh utama (main/ central character) yaitu tokoh yang diutamakan penceritaannya
2. tokoh tambahan (peripheral character) yaitu penceritaan relatif pendek (tidak mendominasi)
B. Dilihat dari fungsi penampilan tokoh
1. Protagonis
memberikan simpati, empati, melibatkan diri secara emosional terhadap tokoh tersebut. Tokoh yang disikapi demikian disebut tokoh protagonis.
2. Antagonis
- tokoh yang menyebabkan terjadinya konflik
- beroposisi dengan tokoh protagonis
- Peran antagonis dibedakan menjadi dua, yaitu:
- tokoh antagonis
- kekuatan antagonis (tak disebabkan oleh seorang tokoh)
C. Berdasarkan Perwatakannya
1. Tokoh Sederhana/ Simple/ Flat
Tokoh yang hanya mempunyai satu kualitas pribadi (datar, monoton, hanya mencerminkan satu watak tertentu). Biasanya dapat dirumuskan dengan satu kalimat
2. Tokoh Bulat/ Complex/ Round
Diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupan, kepribadian, dan jati dirinya. Bertentangan, sulit diduga, dan mempunyai unsur surprise.
Keduanya tidak bersifat bertentangan, hanya merupakan gradasi saja.
D. Berdasarkan berkembang atau tidaknya perwatakan tokoh
- Tokoh Statis
- Tokoh Berkembang
- mengalami perkembangan perwatakan dalam penokohan yang bersifat statis biasanya dikenal tokoh hitam dan tokoh putih
E. Berdasarkan Kemungkinan Pencerminan Tokoh terhadap Manusia dari Kehidupan Nyata
- Tokoh Tipikal
- Tokoh Netral
LEMBAR PENILAIAN
(LP)
BAHASA INDONESIA
SMA KELAS X SEMESTER 1
Standar Kompetensi
Mendengarkan: 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung/tidak langsung.
Oleh:
LP 1 : KOGNITIF PROSES
Pedoman Penskoran LKS 1
No | Komponen | Deskriptor |
Skor
1 2 3
|
1 |
|
Keterangan:
(3) sangat tepat
(2) tepat
(1) tidak tepat
Cara Pemberian Nilai
Rumus: Nilai=(Skor Perolehan Siswa)/(Skor Maksimun) x 100
LP 2 : KOGNITIF PRODUK
Pedoman Penskoran LKS 2
No | Komponen | Deskriptor |
Skor
1 2 3
|
1 |
| ||
2 |
|
(3) sangat tepat
(2) tepat
(1) tidak tepat
Cara Pemberian Nilai
Rumus: (Skor Perolehan Siswa)/(Skor Maksimun) x 100
LP 3 : PSIKOMOTOR
Pedoman Penskoran LKS 2
No | Komponen | Deskriptor | Skor | Catatan | |
Mampu membacakan hasil identifikasi unsur intrinsik yang terdapat di dalam cerpen, dengan kriteria:
|
| 3 2 1 3 2 1 3 2 1 | |||
2 |
| 1 2 3 |
(3) sangat tepat
(2) tepat
(1) tidak tepat
Cara Pemberian Nilai
Rumus: (Skor Perolehan Siswa)/(Skor Maksimun) x 100
LP 4 : AFEKTIF (KARAKTER)
No | Karakter | Skor Total | ||||
Tanggung Jawab | Disiplin | Ketekunan | Kreatif | Kritis | ||
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 | 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 | 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 | 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 | 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 | 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 |
Keterangan
4 = sangat baik 2 = kurang baik
3 = baik 1 = tidak baik
LP 5 : AFEKTIF (KECAKAPAN SOSIAL)
No | Karakter | Skor Total | ||
Inisiatif | Berbahasa Santun dan Komunikatif | Partisipasi | istri orang | |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 ... | 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 | 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 | 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 1234 |
Keterangan
4 = sangat baik 2 = kurang baik
3 = baik 1 = tidak baik
Kendari,13 Desember 2011
Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa KKP-PPL
Nur Niati, S.Pd Eka Cahyowati
Menyetujui,
Kepala Sekolah
Drs. H. N.P Dahlan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar