RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SEKOLAH :
SMA Kartika Kendari
MATA PELAJARAN :
Bahasa Indonesia
KELAS : X
SEMESTER :
1
ALOKASI WAKTU :
2 x 45 Menit
STANDAR KOMPETENSI
Mendengarkan:
1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung/tidak langsung.
KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan
ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara langsung/rekaman.
INDIKATOR
1.
Kognitif
a.
Proses
·
Mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik yang ada di dalam cerpen
b.
Produk
·
Menentukan unsur intrinsik yang ada di dalam cerpen
·
Menjelaskan maksud unsur intrinsik cerpen
2.
Psikomotor
a. Menyampaikan
unsur-unsur intrinsik yang telah ditemukan di dalam cerpen
b. Menanggapi
penjelasan tentang unsur-unsur yang ditemukan oleh teman.
3.
Afektif
a. Karakter
·
Kerja sama
·
Teliti
·
Tanggap
b. Keterampilan
sosial
·
Menyampaikan hasil diskusi dengan baik
dan benar
·
Membantu teman yang mengalami
kesulitan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.
Kognitif
a. Proses
Setelah membaca cerpen yang disajikan,
siswa diharapkan mampu menemukan unsur-unsur intrinsik yang terdapat di dalam
cerpen
b. Produk
Setelah membaca dan membahas hasil
pencapaian tujuan proses di atas, siswa
diharapkan mampu menuliskan kembali unsur-unsur intrinsik yang telah ditemukan.
2.
Psikomotor
Secara berkelompok siswa dapat
menyampaikan unsur intrinsik cerpen yang disediakan dalam LKS 1: psikomotor.
3.
Afektif
a. Karakter
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran
dengan memperhatikan kemajuan dalam perilaku seperti kerja sama, teliti dan
tanggap.
b. Keterampilan
sosial
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran
dengan memperlihatkan kemajuan dalam kerampilan menyampaikan hasil diskusi
dengan bahasa yang baik dan benar, bekerja sama dalam kelompoknya, dan membantu
teman yang mengalami kesulitan.
MATERI PEMBELAJARAN
·
Teks cerita pendek
MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
1.
Model pembelajaran : pembelajaran langsung (eksplisit)
2.
Metode pembelajaran
§
Diskusi
§
Unjuk kerja
§
Penugasan
BAHAN
·
Lembar kerja
·
Spidol
ALAT
·
Teks Cerita Pendek
SKENARIO PEMBELAJARAN
No
|
Kegiatan
|
Penilaian Pengamat
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
PERTEMUAN I
|
|||||
A1
|
Kegiatan awal (10
menit)
·
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
menanyakan keadaan siswa yang tidak hadir.
·
Guru memberi motivasi kepada siswa.
·
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
·
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai
pengetahuan siswa tentang unsur intrinsik yang terdapat dalam karya sastra
|
||||
B1
|
Kegiatan
inti (25 menit)
· Siswa membentuk kelompok antara 4-5
orang per kelompok.
· Guru memberi penjelasan tentang
kinerja yang akan dilakukan siswa pada saat menyimak cerita yang akan
disampaikan.
· Siswa mendengarkan/menyimak cerita
pendek yang sudah disediakan oleh guru, yang akan dibacakan oleh teman secara
bergantian.
· Secara berkelompok siswa berdiskusi
mengenai unsur intrinsik di dalam cerpen kemudian mengidentifikasi dan
menuliskan unsur intrinsik yang terdapat di dalam cerpen.
· Setiap kelompok menunjuk salah satu
anggotanya untuk menyampaikan secara lisan hasil diskusi secara runtut dan
jelas di depan kelas.
· Siswa bertanya jawab/menanggapi
informasi yang didengar/disimak dengan bahasa dan alasan yang rasional dan
logis.
|
||||
C1
|
Kegiatan
akhir (10 menit)
·
Guru dan siswa melakukan refleksi tentang pembelajaran hari
ini.
·
Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini.
·
Guru memberi tugas kepada siswa kemudian pembelajaran
ditutup dengan salam.
|
SUMBER PEMBELAJARAN
a.
Buku: Bahasa dan
Sastra Indonesia
untuk SMA kelas X
b.
Materi esensial Bahasa
Indonesia
c.
Silabus
EVALUASI DAN PENILAIAN
a.
Tugas Individu:
Menggunakan LKS
b.
Jenis Tagihan
Penilaian: LKS 1 dan LP 1
c.
Bentuk Instrumen
Penilaian:
·
Uraian Bebas
·
Jawaban Singkat
LEMBAR
KERJA SISWA
(LKS)
BAHASA
INDONESIA
SMA
KELAS X SEMESTER 1
Standar
Kompetensi
Mendengarkan: 1.
Memahami siaran atau cerita yang disampaikan
secara langsung/tidak langsung.
Oleh:
Media
Pembelajaran:
Cerpen
Aku bagaikan manusia yang terhina. Rasanya kehadiranku
tak pernah diharapkan siapapun, bahkan oleh kedua orang tuaku. Aku lahir dari
sebuah keluarga yang hidupnya sangat memprihatinkan. Teramat sangat, karena
kedua orang tuaku hidup dengan tidak layak ditambah lagi dengan pendidikan
rendah dan sikap yang kolot. Hidup dengan kekurangan disana-sini menjadikan ibu
dan bapak sebagai orang tua yang haus akan materi. Namun parahnya tiada upaya,
hanya impian meninggi namun sangat tipis usaha untuk menggapainya. Jangan tanyakan di mana keluarga kami yang
lain. Karena keadaannya sama saja. Entah mengapa aku lahir di tengah-tengah
kelurga bobrok ini, bahkan aku menyebutnya keluarga terkutuk.
Pada
dasarnya orangtuaku mengharapkan anak mereka yang lahir adalah lelaki, karena
mereka berharap kami akan membantu perekonomian keluarga. Namun, anak pertama
terlahir sebagai perempuan, berlanjut terus tanpa henti hingga aku terlahir
sebagai perempuan di urutan ke delapan.
Hah…tidak usah heran, karena mereka pun tak pernah lelah mengharapkan impian
bodoh mereka itu. Kedengarannya kasar sekali aku mengecam orang tua dan
keluargaku sendiri. Namun, itulah kerasnya kehidupan, kadang kita akan terseret
ke dalam arus disekelilingnya.
Aku muak!!
Aku tak ingin terus-terusan hidup luntang – lantung dalam kehidupan menyebalkan
seperti ini. Apalagi setelah kelahiranku beberapa tahu lalu bapak pergi entah
ke mana. Ia mungkin tak sanggup lagi memikul tanggung jawab untuk menafkahi
sembilan orang perempuan yang hanya menyusahkan kehidupannya. Aku tahu di luar
sana ia pasti berteriak lega. Hingga sudah bisa ditebak aku tak pernah tahu
bagaimana rupa bapakku itu.
Malam
ini ku pilih sebagai malam yang tepat untuk mengakhiri bebanku selama ini.
Apakah aku akan bunuh diri? Owh, tidak!! Aku tidak sebodoh itu. Aku hanya ingin
memulai kehidupan baruku. Yaa, sama seperti bapak yang lari meninggalkan kami.
Toh aku juga tidak akan dicari oleh mereka. Malah sangat pasti mereka akan
senang, karena tanggungan mereka berkurang satu lagi.
Hari-hariku
berjalan dan berlanjut apa adanya. Awalnya sulit karena aku harus hidup sendiri
tanpa ada yang perduli dengan diriku. Terkadang aku berpikir untuk mencari
bapak.
Ibu pernah bercerita, bahwa bapak mempunyai tanda yang bisa
aku kenali. Yaitu ia mempunya tanda lahir berbentuk bulan sabit berwarna hitam
legam di punggung sebelah kanan. Tanda yang langka, sehingga mudah untuk
dikenali. Namun, apakah mungkin aku memeriksa punggung setiap laki-laki? Hah,
mustahil. Sudahlah aku pun melenyapkan keinginan gila itu. Lagipula jika aku
bertemu dengannya, aku mau apa darinya? Aku sudah teramat benci terhadapnya.
Lelaki tak bertanggung jawab.!!
Mungkin
itulah awal dari kebencian ku yang teramat sangat terhadap lelaki. Apalagi aku
terbiasa hidup di lingkungan perempuan yang mandiri tanpa lelaki. Ibu pun
seolah mengajarkan untuk benci terhadap lelaki. Akhirnya ini juga yang
membawaku ke dalam lembah kesalahan.
Semua
orang tahu bahwa hidup di jalan bukanlah hal mudah. Sangat banyak godaan yang
menyesatkan. Dan aku pun tak bisa menghindarinya. Dan yang membuat aku bertahan
dengan semua itu karena aku menikmatinya. Aku tak punya keahlian apa-apa. Yakh,
terpaksa untuk membiayai hidup aku pun bekerja menjual diri.
Mungkin
bagi orang, perjalanan ini sudah biasa. Sudah tak sedih lagi.
Sudah bassiiii….!!! Tapi itu tanggapan orang yang hanya mendengarnya, tapi
bagiku yang merasakannya, ini sangat sakit. Saakiiit…. dan pedih…! Namun hal
itu tak membuatku sedikit bersimpati terhadap pria. Jangan pikir aku akan
menyerahkan tubuh ini pada pria-pria di luar sana yang nakal. Hah,,,tidak!! Tidak akan pernah.!! Lalu,, pada siapa??
Yakh, tentu saja terhadap sesama jenisku: perempuan.
Hufft….aku
merapikan pakaianku dan bergegas meninggalkan hotel. Siang itu aku baru saja
“melayani” pelanggan setiaku. Pelangganku memang terbilang sedikit, karena
memang susah untuk mencari yang seperti kami. Mungkin banyak, tetapi banyak
yang tidak mau mengakui bahwa mereka adalah kaum lesbi. Namun, biarlah dengan
begitu sainganku tidak terlalu banyak, dan tentu saja bayaranku akan tinggi.
Seiring
bertambahnya usia, pelangganku semakin berkurang. Apalagi usia yang semakin
menua membuat parasku tak secantik dulu. Tenagaku pun tak sehebat dulu lagi.
Sehingga banyak pelangganku yang kabur. Aku pun mulai berpikir untuk mencoba
“menjualnya” kepada lelaki. Aku yakin pelanggan lelaki lebih banyak dan lebih
mudah didapat. Lagipula tubuhku pun masih belum terlalu jelek bagi para lelaki.
Awalnya aku berat, sangat berat. Aku tak pernah membayangkan akan melakukannya
dengan lelaki. Karena terus terang rasa benci yang tertanam sejak kecil, belum
bisa aku lenyapkan. Tapi kehidupan yang menuntunku.
Malam
ini, aku pun mendapatkan pelanggan pria pertama ku. Aku sama sekali tak
merasakan apapun terhadap pria ini. Seorang pria paruh baya, yang dalam
pikiranku sungguh tidak tahu diri. Seharusnya ia insaf, karena melihat
tampangnya ia tak akan berumur panjang lagi. Tapi,,, sudahlah. Yang terpenting
aku mendapatkan uang. Kami pun memulainya. Aku sungguh baru pertama melakukan
ini dengan pria, setelah puluhan tahun aku bergelut dalam dunia hitam ini dan
melakukannya dengan wanita. Aku merasakan hal aneh. Entah, apa namanya. Aku
merasakan kesedihan yang mendalam. Ketika ia mulai menjelajahi tubuhku, hingga
melucuti satu-persatu pakaian yang melekat ditubuhku. Namun, ditengah
“permainan hot” kami itu, aku tersentak kaget. Aku kemudian segera memakai
pakaianku. Aku tak peduli ketika pria itu terus memanggilku. Aku menghempaskan
tubuhnya yang masih berusaha untuk memaksa aku kembali melanjutkan hubungan
tadi.
“ Kita
belum selesai nona!! Jadi kamu tidak akan bisa lari dariku”.
Huh…aku
tidak peduli. Aku menhempaskan tubuhnya. Kutatap lekat-lekat wajahnya. Wajah
itu seperti tak asing bagiku. Bahkan aku segera merasakan perasaan benci yang
memuncak terhadap semua lelaki. Aku berlari terus berlari. Tiba-tiba saja rasa
penasaran tentang sosok selama ini yang aku cari-cari hilang sudah. Karena baru
saja aku melihat sebuah tanda bulan sabit berwarna hitam legam di punggung
sebelah kanan.
SELESAI
LKS 1: LEMBAR KERJA SISWA Bahasa
Indonesia
|
Nama……………………. Kelompok……………… Tanggal……………….
|
Kegiatan 1
Bacalah cerita pendek yang
telah disediakan.
Setelah membaca, kerjakan langkah-langkah
berikut:
1.
Tentukanlah unsur-unsur
intrinsik yang terdapat di dalam cerpen tersebut!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
|
LKS 2: LEMBAR KERJA SISWA Bahasa
Indonesia
|
Nama……………………. Kelompok……………… Tanggal……………….
|
Kegiatan 2
Carilah sebuah Cerpen.
Lalu bacalah.
Setelah membaca, kerjakan
langkah-langkah berikut:
1.
Tentukanlah unsur-unsur
intrinsik yang terdapat di dalam cerpen tersebut!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
|
LEMBAR
PEGANGAN GURU
(LPG)
BAHASA
INDONESIA
SMA
KELAS X SEMESTER 1
Standar
Kompetensi
Mendengarkan: 1.
Memahami siaran atau cerita yang disampaikan
secara langsung/tidak langsung.
Oleh:
Unsur Intrinsik Karya Sastra
adalah unsur-unsur yang secara organik membangun
sebuah karya sastra dari dalam
Contoh unsur intrinsic
1) Tokoh
2) Alur
3) latar,
4) judul
5) sudut pandang
6) gaya dan nada
Secara umum unsur-unsur intrinsik karya sastra
prosa adalah:
1. Tokoh /karakter
2. Alur / plot
3. latar/ setting
4. sudut pandang (point of view)
5. tema
6. amanat
1. Tokoh /karakter
2. Alur / plot
3. latar/ setting
4. sudut pandang (point of view)
5. tema
6. amanat
1. Karakter adalah orang yang mengambil bagian dan
mengalami peristiwa-peristiwa atau sebagian peristiwa-peristiwa yang
digambarkan di dalam plot.
2. Plot adalah rangkaian peristiwa yang satu sama
lain dihubungan dengan hukum sebab-akibat.
3. Latar adalah latar peristiwa yang menyangkut
tempat, ruang, dan waktu. Tema adalah gagasan pokok yang terkandung dalam drama
yang
4. berhubungan dengan arti (mearning atau dulce)
drama itu; bersifat lugas, objektif, dan khusus.
5. Amanat adalah pesan yang hendak disampaikan oleh
pengarang kepada pembaca yang berhubungan dengan makna (significance atau
utile) drama itu; bersifat kias, subjektif, dan umum.
PEMBEDAAN
TOKOH
A. Dilihat dari segi peranan/ tingkat pentingnya/
keterlibatan dalam cerita
1. tokoh utama (main/ central character) yaitu
tokoh yang diutamakan penceritaannya
2. tokoh tambahan (peripheral character) yaitu penceritaan
relatif pendek (tidak mendominasi)
B. Dilihat dari fungsi penampilan tokoh
1.
Protagonis
memberikan simpati, empati, melibatkan diri
secara emosional terhadap tokoh tersebut. Tokoh yang disikapi demikian disebut
tokoh protagonis.
2. Antagonis
- tokoh yang menyebabkan terjadinya konflik
- beroposisi dengan tokoh protagonis
- Peran antagonis dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. tokoh antagonis
2. kekuatan antagonis (tak disebabkan oleh seorang tokoh)
Contoh: bencana alam, kecelakaan, nilai-nilai sosial, lingkungan alam, nilai moral, kekuasaan dan kekuatan yang lebih tinggi, dan sebagainya.
C. Berdasarkan Perwatakannya
- tokoh yang menyebabkan terjadinya konflik
- beroposisi dengan tokoh protagonis
- Peran antagonis dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. tokoh antagonis
2. kekuatan antagonis (tak disebabkan oleh seorang tokoh)
Contoh: bencana alam, kecelakaan, nilai-nilai sosial, lingkungan alam, nilai moral, kekuasaan dan kekuatan yang lebih tinggi, dan sebagainya.
C. Berdasarkan Perwatakannya
1. Tokoh
Sederhana/ Simple/ Flat
Tokoh yang hanya mempunyai satu kualitas pribadi
(datar, monoton, hanya mencerminkan satu watak tertentu). Biasanya dapat dirumuskan
dengan satu kalimat
2. Tokoh
Bulat/ Complex/ Round
Diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupan,
kepribadian, dan jati dirinya. Bertentangan, sulit diduga, dan mempunyai unsur
surprise.
Keduanya tidak bersifat bertentangan, hanya
merupakan gradasi saja.
D. Berdasarkan berkembang atau tidaknya
perwatakan tokoh
• Tokoh Statis
adalah tokoh tak berkembang yang secara esensial
tidak mengalami perubahan atau perkembangan perwatakan sebagai akibat peristiwa-peristiwa
yang terjadi.
• Tokoh Berkembang
mengalami perkembangan
perwatakan dalam penokohan yang bersifat statis biasanya dikenal tokoh hitam
dan tokoh putih
E. Berdasarkan Kemungkinan Pencerminan Tokoh terhadap
Manusia dari Kehidupan Nyata
• Tokoh Tipikal
pada hakekatnya dipandang sebagai reaksi,
tanggapan, penerimaan, tafsiran pengarang terhadap tokoh manusia di dunia
nyata. Contoh guru, pejuang, dan lain-lain.
• Tokoh Netral
tokoh cerita yang
bereksistensi demi cerita itu sendiri. Ia benar-benar merupakan tokoh imajiner
LEMBAR
PENILAIAN
(LP)
BAHASA
INDONESIA
SMA
KELAS X SEMESTER 1
Standar
Kompetensi
Mendengarkan: 1.
Memahami siaran atau cerita yang disampaikan
secara langsung/tidak langsung.
Oleh:
LP 1 : KOGNITIF PROSES
Pedoman Penskoran LKS 1
No
|
Komponen
|
Deskriptor
|
Skor
|
||
1
|
2
|
3
|
|||
1
|
Mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik yang ada di dalam cerpen
|
Siswa mampu Mengidentifikasi
unsur-unsur intrinsik yang ada di dalam cerpen
|
Keterangan:
1. (3) sangat tepat
2. (2) tepat
3. (1) tidak tepat
Cara Pemberian
Nilai
LP 2 : KOGNITIF PRODUK
Pedoman Penskoran LKS 2
No
|
Komponen
|
Deskriptor
|
Skor
|
||
1
|
2
|
3
|
|||
1
|
Menentukan unsur intrinsik yang ada di dalam cerpen
|
Siswa mampu menentukan
unsur intrinsik yang ada di dalam cerpen
Menjelaskan maksud unsur intrinsik cerpen
|
|||
2
|
Menjelaskan maksud unsur intrinsik cerpen yang telah ditemukan
|
Siswa
mampu menjelaskan
maksud unsur intrinsik cerpen yang telah
ditemukan
|
Keterangan:
1. (3) sangat tepat
2. (2) tepat
3. (1) tidak tepat
Cara Pemberian Nilai
LP 3 : PSIKOMOTOR
Pedoman Penskoran LKS 2
No
|
Komponen
|
Deskriptor
|
Skor
|
Catatan
|
1
|
Mampu
membacakan hasil identifikasi unsur intrinsik yang terdapat di dalam cerpen,
dengan kriteria:
1.
Suara
2.
Lafal
3.
Intonasi
|
a.
Sangat jelas
b.
Kurang jelas
c.
Tidak jelas
a.
Sangat jelas
b.
Kurang jelas
c.
Tidak jelas
a. Sangat
jelas
b. Kurang
jelas
c.
Tidak jelas
|
3
2
1
3
2
1
3
2
1
|
|
2
|
Menanggapi
hasil identifikasi yang disampaikan teman
|
Siswa mampu menanggapi hasil identifikasi unsur intrinsic
cerpen yang disampaikan teman
|
1
2
3
|
Keterangan:
1. (3) sangat tepat
2. (2) tepat
3. (1) tidak tepat
Cara Pemberian Nilai
LP
4 : AFEKTIF (KARAKTER)
No
|
Karakter
|
Skor
Total
|
||||
Tanggung
Jawab
|
Disiplin
|
Ketekunan
|
Kreatif
|
Kritis
|
||
1
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
2
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
3
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
5
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
6
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
7
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
8
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
9
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
10
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
11
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
12
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
13
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
14
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
15
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
16
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
17
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
18
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
19
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
20
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
21
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
22
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
23
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
24
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
25
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
26
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
27
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
28
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
29
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
30
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
31
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
32
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
33
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
34
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
35
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
36
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
37
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
38
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
39
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
40
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
Keterangan
4 = sangat baik 2 =
kurang baik
3 = baik 1 = tidak baik
LP
5 : AFEKTIF (KECAKAPAN SOSIAL)
No
|
Karakter
|
Skor
Total
|
||
Inisiatif
|
Berbahasa
Santun dan Komunikatif
|
Partisipasi
|
||
1
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
2
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
3
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
5
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
6
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
7
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
8
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
9
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
10
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
11
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
12
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
13
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
14
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
15
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
16
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
17
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
18
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
19
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
20
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
21
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
22
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
23
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
24
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
25
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
1
2 3 4
|
|
…
|
Keterangan
4 = sangat baik 2 =
kurang baik
3 = baik 1 = tidak baik
Kendari,13 Desember 2011
Mengetahui,
Guru
Pamong Mahasiswa
KKP-PPL
Nur Niati, S.Pd Eka
Cahyowat
Menyetujui,
Kepala Sekolah
Drs. H. N.P Dahlan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar